Klimaks Spanyol serta Segitiga Prancis, Jerman dan Portugal

Klimaks Spanyol serta Segitiga Prancis, Jerman dan Portugal

Oleh: Kurniadi Pramono

TULISAN ini dibuat Selasa sore (22/6), sehingga, Grup D belum menyelesaikan matchday 3. Anggap saja dua tim di antara Republik Ceko, Inggris dan Kroasia, sudah mengisi pos juara dan runner-up. Berarti, 36 partai penyisihan grup tinggal menyisakan empat pertandingan. Masing-masing dua di Grup E dan dua lainnya di Grup F.

Empat pertandingan sisa ini bisa dikatakan klimaks dari perjalanan penyisihan. Apalagi, dari situ akan muncul setidaknya lima tim favorit: Spanyol, Prancis, Jerman dan Portugal serta Swedia.

Selain itu, setelah selesai Portugal versus Prancis, dan Jerman kontra Hungaria, akan langsung bisa diorbitkan empat tim yang “beruntung” dengan status empat peringkat ketiga terbaik. Bagan atau skema babak gugur 16 besar hingga final pun, sudah bisa dipatenkan.

Perhatian publik tentu saja terfokus ke satu titik; Grup F! Di mana, segitiga Prancis, Jerman dan Portugal harus berhimpitan dalam pintu gerbong yang sama.

Ada satu kondisi yang akan menyenangkan semua orang, kecuali rakyat Hungaria. Yakni, terjadi dua hasil seri di dua pertandingan akhir Grup F. Jika benar demikian, maka Prancis punya nilai 5, Jerman dan Portugal sama-sama biji 4. Sedangkan Hungaria terjepit di dasar klasemen dengan poin 2.

Teorinya, Prancis lolos sebagai juara grup, diikuti Jerman posisi kedua. Portugal walaupun sama-sama poin 4 dengan Jerman, namun Cristiano Ronaldo dkk kalah head to head, sehingga tertinggal di posisi ketiga.

Peringkat ketiga dengan nilai 4, maka 99 persen Portugal akan terpilih sebagai salah satu yang terbaik dari empat tim kualifikasi. Sejauh ini, cuma Swiss dari Grup A yang aman dengan poin 4 itu. Sisanya, Finlandia dan Ukraina, hanya memiliki poin 3.

Selain Swiss dan Portugal, kemungkinan besar dua tim peringkat ketiga lainnya yang akan lolos adalah dari Grup D dan E, atau B dan C. Tetap mengusung respek kepada Skotlandia dan Polandia serta Slovakia. Idealnya, dua tim lain dari peringkat ketiga lainnya adalah Kroasia atau Ukraina.

Bagaimana sekiranya dua partai akhir Grup E juga berakhir draw? Otomatis, Swedia dan Slovakia yang akan langsung lolos. Sedangkan Spanyol, tunggu nasib apakah 3 poin dari 3 hasil seri bisa mengatrolnya ke perdelapan final.

Apakah harapan itu masih ada untuk Spanyol jika mereka kembali bermain seri dari lawan terakhirnya Slovakia? Tentu saja, karena selisih gol mereka tidak minus. Sedangkan Finlandia minus 2, dan Ukraina negatif 1.

Ingatlah, lima tahun lalu di ajang yang sama, Euro 2016, Portugal lolos dari penyisihan Grup F dengan poin 3, dari hasil tiga kali seri dengan Islandia (1-1), Austria (0-0) dan Hungaria (3-3).

Apa yang kemudian terjadi dengan Portugal yang lolos penyisihan dengan bermodal nasib bejo semata? Betul, manajer Fernando Santos membawa Portugal menjadi juara Euro setelah menjegal Kroasia 1-0 di 16 besar, menang adu penalti dari Polandia 5-3 di perempat final, membungkam Wales 2-0 pada laga semifinal, dan mempermalukan Prancis 1-0 di pertandingan pemungkas.

Jadi, jangan anggap enteng eksistensi empat tim peringkat ketiga yang akan ikut lolos ke perdelapan final. Dalam babak gugur selanjutnya, tentunya akan menghalalkan kesalahan sekecil apapun untuk dijadikan batu nisan kuburan bagi mereka yang lengah. Di sinilah akan terbuka lebar terjadinya kenyataan pahit, dan sebaliknya, kenangan manis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: