Aduan Masyarakat Meningkat, Kepala BPBD Kota Cirebon: Tak Ada WFH, Pelayanan Setiap Hari

Aduan Masyarakat Meningkat, Kepala BPBD Kota Cirebon: Tak Ada WFH, Pelayanan Setiap Hari

CIREBON - Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Cirebon berdampak pada jumlah aduan masyarakat yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon.

Kepala BPBD Kota Cirebon Khaerul Bahtiar mengaku, setiap hari selalu ada permintaan layanan masyarakat dalam penanganan Covid-19 di tingkat RW.

\"Paling sedikit sehari dua lokasi. Jenis layanan yang diminta beragam. Namun mayoritas penyemprotan disinfektan, permohonan alat pelindung diri (APD) dan masker,\" ujarnya, Kamis (24/6).

Khaerul juga menjelaskan, permintaan layanan ini tidak melihat identitas warga. Jika ada permintaan, petugas akan langsung merespon.

\"Siapapun bisa meminta layanan. Bahkan pernah pekerja sapuan meminta layanan karena ada bencana, kami datang untuk cek lokasi dan memberikan layanan,\" jelas dia.

Di sisi lain, kata Khaerul, seluruh petugas BPBD Kota Cirebon tidak menerapkan work from home (WFH), dikarenakan jumlah personil yang terbatas.

\"Pelayanan ada setiap hari. Jika harus dipangkas 50 persen, dipastikan pelayanan akan terganggu dan tidak maksimal,\" katanya.

Salah satu Warga RW 7 Kayuwalang Kelurahan Karya Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, Kemah Rosmaya menyebutkan, dirinya sangat merasakan pelayanan cepat BPBD Kota Cirebon.

\"Saya sering meminta pertolongan BPBD, baik masalah rumah roboh maupun Covid-19. Mereka selalu datang cepat dan membantu warga,\" ujarnya.

Ketua Posyandu Kelapa Muda Kayuwalang ini juga mengaku berterima kasih, karena selalu memberikan pelayanan maksimal. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: