Terkait Polemik Keraton Kasepuhan, Patih Minta Tempuh Jalur Hukum

Terkait Polemik Keraton Kasepuhan, Patih Minta Tempuh Jalur Hukum

CIREBON - Menyikapi polemik yang saat ini terjadi Keraton Kasepuhan, keluarga besar Sultan Sepuh (SS) ke XII angkat bicara.

Keluarga besar SS XII meminta kepada pihak-pihak yang masih mempersoalkan soal keturunan agar menempuh jalur hukum.

Hal tersebut diungkapkan Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat kepada wartawan saat menggelar jumpa pers di bangsal Pungkuran Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (27/6).

\"Saya Patih Sepuh Keraton Kasepuhan bersama keluarga besar Sultan Sepuh (SS) XII akan aktif membantu Sultan Sepuh XV termasuk menghadapi persoalan pihak-pihak yang selama ini mencoba merongrong sistem adat yang sudah berjalan dan mengaku atau mengklaim sebagai pihak yang lebih layak sebagai Sultan Keraton Kasepuhan termasuk mempermasalahkan keabsahan keturunan keluarga kami sebagai dzuriat Sunan Gunung Jati. Maka dari itu, kami meminta agar pihak-pihak yang mengklaim sebagai Sultan dipersembahkan untuk menempuh jalur hukum,\" ungkap adik kandung Sultan Sepuh XIV almarhum PRA Arief Natadiningrat ini.

Dijelaskan Patih yang akrab disapa Ca Gugum ini, sebagai Patih Keraton Kasepuhan dirinya akan mengoptimalisasikan peran Keraton Kasepuhan dalam syiar Islam, sosial dan menjunjung tinggi adat istiadat serta budaya.

\"Saya berharap ke depannya situasi di Keraton Kasepuhan kondusif tidak ada lagi kegaduhan, saling fitnah dan menghujat. Ke depannya Keraton Kasepuhan ini harus tetap ada dan eksis. Karena keraton ini bukan milik kita. Kita hanya diamanahi oleh leluhur kami yakni Kanjeng Sunan Gunung Jati dan Pangeran Walangsungsang,\" jelasnya.

Terkait jabatan Patih, Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat menuturkan, bahwa jabatan tersebut sudah ada sejak dahulu.

\"Kalau Patih struktur adat sudah Ada sejak dulu, cuma tidak dipublikasikan. Kalau Patih itu adalah adik kandung dari sultan. Saya adik kandung Sultan Sepuh XIV almarhum PRA Arief Natadiningrat ini. Jadi jabatan Patih di Keraton Kasepuhan bukan hal yang baru,\" tuturnya.

Perlu diketahui, polemik yang terjadi di Keraton Kasepuhan sudah berjalan lama sebelum PRA Luqman Zulkaedin dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV.

Sejumlah pihak mengaku tidak setuju dengan penobatan tersebut, sehingga beberapa dari keluarga yang ada di Keraton Kasepuhan menobatkan diri atau mengklaim sebagai Polmak Sultan Keraton Kasepuhan. (rdh)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: