Ivermectin Rp30 Ribu, Dijual Online Rp990 Ribu

Ivermectin Rp30 Ribu, Dijual Online Rp990 Ribu

Harga obat Ivermectin di berbagai platform jual beli online dibanderol mencapai ratusan ribu. Obat yang dipercaya efektif untuk terapi pasien terkena virus corona itu saat ini baru memasuki tahapan uji klinis. Di satu sisi, kebutuhan akan multivitamin meningkat. Di apotek-apotek maupun pusat perbelanjaan di Cirebon mulai langka.

JERREL ZEFANYA T-ABDULLAH, Cirebon

SEBUAH pesan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi disebar melalui aplikasi pesan WhatsApp. Ditulis oleh Novy Viky Akihary, perihal naiknya harga obat secara gila-gilaan. “Sebagai laporan. Sekaligus keprihatinan mendalam, perlu kami sampaikan bahwa pada saat kami tulis surat terbuka ini, harga obat \"IVERMECTIN\" di pasar online telah melonjak secara gila-gilaan, di atas 1000%,” tulisnya.

“Obat yang tadinya hanya sekitar Rp30.000/papan sekarang berada pada kisaran antara Rp350.000-Rp500.000. Demikian juga terjadi hal yang sama pada obat sejenis. Hal ini sangat melampaui batas kesabaran kami sebagai rakyat, mengingat bahwa obat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat banyak pada situasi pandemi Covid-19 saat ini,” tulis Novy Viky Akihary dalam pesan itu.

Dari pantauan Radar Cirebon di platform jual beli online, obat ini untuk satu kemasan dengan isi 10 tablet dijual di kisaran Rp200 ribu. Bahkan ada juga yang menjual Ivermectin 12 mg seharga Rp990 ribu. Padahal obat ini sendiri statusnya masih uji klinis di BPOM dan belum tentu lulus.

Salah satu penjual di Shopee membanderol Ivermectin dengan harga Rp289 ribu untuk 10 tablet dan telah dijual sebanyak 122 kali. Penjualnya sendiri berlokasi di Surabaya. Ada juga di Shopee yang menjual dengan harga tertinggi sebesar Rp990 ribu.

Di Lazada, Ivermectin 12mg dibanderol dengan harga termurah Rp180 ribu untuk 6 tablet. Sedangkan tertinggi dijual adalah Rp424 ribu per 10 tablet. Salah satu toko dengan penjualan Ivermectin paling laris di Lazada membanderol dengan harga Rp241 ribu. Penjual yang berasal dari Surabaya itu telah menjual ivermectin sebanyak 94 kali.

Penggunaan Ivermectin sebagai obat terapi Covid-19 juga masih pro- kontra. Pasalnya, obat itu biasanya digunakan untuk membunuh parasit. Meski secara experience base, ada beberapa orang yang mengaku meminum obat ini dan sembuh dalam tempo beberapa hari.

Misalnya, Komisaris PT Garuda Indonesia Peter Gontha yang meminum Ivermectin setiap dua hari satu kali. Dan dalam waktu satu pekan, dia sudah dinyatakan negatif. Pengakuan lain diungkapkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Saat sejumlah karyawannya positif Covid-19, dia memberikan obat itu. Dan hasilnya juga menggembirakan.

Sementara itu, masyarakat juga banyak membeli multivitamin untuk dikonsumsi. Hal itu membuat multivitamin di apotek maupun sejumlah pusat perbelanjaan di Cirebon habis.

Misalnya di Apotek Ciremai. Apotek di bawah Perumda Farmasi ini kehabisan multivitamin. Terjadi kelangkaan sejak meningkatnya kasus Covid-19. Direktur Perumda Farmasi Emirzal Hamdani SE Ak mengakui adanya kenaikan omzet selama peningkatan Covid-19. Bahkan kenaikan penjualan farmasi mencapai 80 persen disbandingkan dari omzet sebelumnya.

Menurut Emirzal, Perumda Farmasi berusaha untuk segera mencari barang-barang seperti multivitamin yang stoknya sudah kosong dengan mengontak ke distributor.  “Sudah kami komunikasikan secara intensif ke distributor minta dikirim karena banyak permintaan,” ujar mantan ketua KPU Kota Cirebon itu.

Emir berharap pihak pabrikan secepatnya menanggulangi kelangkaan barang di pasaran. Apalagi saat ini paling diminati adalah multivitamin. “Selain multivitamin, juga obat kumur dan minyak kayu putih. Yang paling laris saat ini,” tutup Emirzal Hamdani. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: