Alun-alun Kasepuhan dan Nama Sangkala Buana, Dulunya Tempat Rakyat yang Bersalah Dihukum

Alun-alun Kasepuhan dan Nama Sangkala Buana, Dulunya Tempat Rakyat yang Bersalah Dihukum

CIREBON - Alun alun Kasepuhan kini sedang tahap revitalisasi. Ada nama Sangkala Buana di sana. Rupanya, itulah nama sesungguhnya dari area terbuka di depan Keraton Kasepuhan Cirebon.

Secara persis, terkait penamaan Sangkala Buana belum ditemukan literatur yang memadai. Namun, Direktur Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon, RR Alexandra Wuryaningrat mengungkapkan, sesungguhnya area tersebut memang bernama Alun-alun Sangkala Buana.

Dilansir dari Perpusnas, kawasan Alun-alun Sangkala Buana merupakan peninggalan Kesultanan Cirebon, di mana tempat itu sering dipakai untuk acara resmi keraton.

Sultan Cirebon biasanya menyaksikan dari tempat duduknya yang berada di Komplek Siti Inggil. Lokasi alun-alun ini, berdekatan dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Pada zaman dahulu, disebutkan bahwa ada tradisi Saptonan. Yang artinya, setiap hari Sabtu dipakai sebagai tempat menjatuhkan hukuman kepada masyarakat yang melakukan kesalahan.

Sanksi yang diberikan biasanya berupa hukum cambuk. Kemudian, setiap Hari Sabtu juga, dilakukan latihan prajurit keraton di kawasan alun-alun.

Kini, kawasan terbuka itu sedang dalam tahap revitalisasi dengan rentang waktu pekerjaan selama 180 hari.

Revitalisasi Alun-alun Sangkala Buana ini, lanjut Alexandra, sudah diwacanakan sejak Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat masih jumeneng.

Almarhum dikenal gigih melakukan pembangunan serta penataan keraton. Termasuk mengupayakan revitalisasi alun-alun yang baru mulai digelar.

“Sudah direncanakan sejak almarhum Sultan Arief. Baru terealisasi hari ini (kemarin, red) atas prakarsa gubernur,” lanjutnya.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: