Komunitas Sukarelawan Cirebon Berjiwa Sosial di Era Milenial

Komunitas Sukarelawan Cirebon Berjiwa Sosial di Era Milenial

SEIRING perkembangan zaman, kepedulian manusia terhadap masyarakat di sekitar semakin pudar. Bukan tanpa sebab, hal tersebut terjadi karena terciptanya sikap individualisme akibat berkembangnya teknologi.

Manusia pun akhirnya terjebak dengan gawainya masing-masing. Namun, berkurangnya kesadaran masyarakat akan kepedulian sosial tak membuat semangat teman-teman dari organisasi KSC meredup. Komunitas Sukarelawan Cirebon (KSC), merupakan salah satu organisasi lokal yang kerap mengadakan aksi sosial di tengah meredupnya aksi kemanusiaan.

Agung Kurniawan, selaku ketua KSC megungkapkan bahwa mulanya ide terbentuknya KRC berasal dari obrolan senggang dirinya dan beberapa teman. Dari perbincangan tersebut akhirnya tercetus keinginan untuk membantu sesama.

“Untuk Komunitas Sukarelawan Cirebon ini sendiri tergolong baru. Latar belakang terbentuknya pun, sebenarnya ini dari teman-teman kerja yang setiap ada waktu senggang kami ngumpul bareng.Dari situ tercetuslah ide untuk mendirikan organisasi ini,” jelasnya.

KSC sendiri hingga saat ini telah beranggotakan 50 orang, dengan jumlah sekitar 35 anggota aktif. Kalangan usia para anggotanya yaitu para remaja, mulai dari anak SMA hingga kuliah.

Sejauh ini, komunitas KSC telah bekerja sama dengan beberapa donatur dan juga yayasan di Cirebon dalam melaksanakan program-program mereka. Contohnya, saat ini KSC sudah memiliki donatur tetap untuk kegiatan Jumat Berkah tiap minggunya. Ruang lingkupnya juga tak hanya di Cirebon, namun telah mencapai Indramayu.

“Untuk kegiatan, kita sudah ada agenda tahunan tersendiri. Jadi kita sudah planning untuk kegiatan tiap bulannya. Kita sudah pernah melaksanakan baksos di Panti Asuhan. Pernah juga kita ke Indramayu untuk membantu korban bencana alam disana.Bahkan kita jugapernah mengadakan kegiatan berbagi sembako di Living Plaza,” ucapnya.

Agung mengungkapkan bahwa untuk ikut menjadi anggota KSC, siapa pun bisa masuk. Asalkan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kepedulian kepada sesama. Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa menilik akun Instagram mereka di @stayksc_.

“Open recruitment-nya sendiri nggak muluk-muluk. Jadi, siapa pun yang pengen gabung kita welcome.Tapi, kita sudah punya standar juga, jadi paling nanti ada beberapa form yang harus diisi dan juga sesi wawancara terkait keseriusan mereka untuk masuk dalam organisasi ini,” ungkapnya.

Komunitas yang berdiri pada September 2020 ini pun tak jarang kerap mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan. “Pas awal-awal terbentuk itu kan, kita nggak ada materi atau uang yang memadai, basecamp pun kita nggak punya. Tapi seiring berjalannya waktu, donasi datang dan dapat disalurkan. Kita mengumpulkan pakaian bekas yang sekiranya masih layak pakai. Kemudian menjual kembali dengan harga miring. Nah, hasil dari penjualan itu kita galang untuk kegiatan seperti Jumat Berkahdanlainnya,” tuturnya.

Di sesiakhirwawancara, Agung mengungkapkan harapan mereka untuk ke depannya.Salah satunya yaitu agar komunitas ini dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan semakin banyak anak muda yang tertarik untuk peduli terhadap sesama. Ia berharap, untuk ke depannya target yang telah direncanakan bisa terealisasikan oleh bantuan donator dan relawan. (cheva/jerrel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: