Persires Tak Akui Hasil Akhir

Persires Tak Akui Hasil Akhir

1 Persires Cirebon v Persibangga Purbalingga 2 , Laga Dipimpin Wasit Lokal, Bukan dari LPIS KUNINGAN – Manajemen Persires Cirebon FC Kabupaten Cirebon protes terhadap perangkat pertandingan kandang kedua di putaran dua Divisi Utama PT LPIS yang berlangsung kemarin (4/9). Menjamu Persibangga Purbalingga dalam lanjutan grup 2, Persires kalah 1-2 (0-1) di Stadion Mashud Wisnusaputra Kabupaten Kuningan. “Bukan hasil pertandingan yang kami protes. Tapi lebih kepada perangkat pertandingan,” tutur Manajer Persires Cirebon FC, Borgo Pane usai laga. Borgo menceritakan, sejak kick-off Persires tampil dengan penuh semangat. Sayang, Persires kecolongan lebih dulu lewat gol yang di cetak Galih Tri (43\') dan Aldika Abari (56\'). Persires memberikan balasan lewat gol Patrick Kayeri di menit 84. Borgo mengklaim, perangkat pertandingan yang memimpin laga tersebut ternyata bukan dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), operator kompetisi Divisi Utama. Ternyata, ada lima orang perangkat pertandingan yang digunakan berasal dari perangkat pertandingan lokal. Kelima perangkat pertandingan tersebut adalah Rusnanto (pengawas pertandingan), Sutari (wasit utama), Andi Maladi (asisten wasit 1), Asnuid (asisten wasit 2) dan Sukron (asisten wasit 3). Borgo baru mengetahui hal tersebut menjelang akhir laga. Makanya, dia bersikukuh tidak mau mengakui hasil akhir laga tersebut. \"Salah satu wasit dari PT LPIS menghubungi saya. Katanya mereka tidak mengirim perangkat pertandingan ke Kuningan. Alasannya, seluruh perangkat pertandingan belum digaji oleh PT LPIS. Sayang, informasi itu saya dapatkan setelah pertandingan selesai. Kalau tahu dari awal, kami tidak akan main,\" ujarnya. Akibat dari miskomunikasi tersebut, Borgo hanya akan menganggap pertandingan itu sebagai laga persahabatan. Tadi malam, Borgo akan melayangkan surat ke PT LPIS untuk menyatakan bahwa Persires tidak mengakui laga tersebut sebagai laga resmi Divisi Utama. \"Saya tidak tahu siapa yang menunjuk mereka (perangkat pertandingan lokal, red) untuk memimpin pertandingan. Mereka bilang Pak Sutardi Rahardja (Presiden Persires Cirebon FC, red) yang minta. Tapi, Pak Sutardi tidak ada komunikasi dengan saya sebagai manajer tim. Saya akan kirim surat ke PT LPIS. Saya akan minta pertandingan ini diulang,\" bebernya. Saat di konfirmasi, Rusnanto sebagai pengawas pertandingan mengaku mendapat instruksi dari Sutardi untuk memimpin pertandingan tersebut. Namun, lanjut Rusnanto, sutardi tidak menjelaskan pertandingan apa yang akan dipimpinnya. \"Saya dihubungi Pak Sutardi via telefon untuk memimpin pertandingan. Tapi, beliau tidak menjelaskan secara detail pertandingan apa yang akan kami pimpin. Beliau memberi intruksi kepada kami sebagai Ketua Pengcab PSSI Kabupaten Cirebon. Jadi, kami hanya memenuhi tugas dari beliau,\" jelasnya. Sementara itu, Sutardi Rahardja mendadak sulit dihubungi saat dikonfirmasi mengenai masalah tersebut. Dua nomor telepon selular miliknya tidak aktif. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: