“Panglima Cebong” Berbalik Kritik Jokowi, Ini Surat Terbuka Soal PPKM Darurat

“Panglima Cebong” Berbalik Kritik Jokowi, Ini Surat Terbuka Soal PPKM Darurat

JAKARTA – Pegiat media sosial Denny Siregar kerap dijuluki “panglima cebong” karena kerap menjadi pelindung dari beragak kritik yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, untuk urusan PPKM darurat, dia melayangkan surat terbuka dengan isinya berupa kritik tajam.

Padahal, selama ini Denny lah yang berjuang mati-matian membela Jokowi dan kebijakannya di media sosial.

Denny tak peduli dengan kritik dan hujatan warganet saat membela Jokowi. Ia pun dijuluki haters Jokowi sebagai buzzerRp, binaan Istana.

Denny selalu pasang badan menghadapi lawan politik Jokowi di sosial media.

Tanggal 12 Juli 2021, sikap Denny Siregar berubah drastis. Ia membuat postingan di Facebook yang isinya menolak keras perpanjangan PPKM Darurat.

Berikut Surat Terbuka Denny Siregar untuk Jokowi:  

Malam ini saya gak bisa tidur..

Baru saja saya membaca ada rencana pemerintah ingin memperpanjang masa PPKM darurat menjadi 6 minggu. Dan rencana itu sedang digodok, kemungkinan akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Saya setiap hari aktif di medsos. Dan di sana, selain berita kematian, saya juga sering membaca teriakan2 kawan yang sudah tercekik lehernya karena ekonomi mereka sudah hancur parah. Beras habis, listrik gak mampu bayar, tidak ada kerjaan, gak bisa jualan, ngaspal gada penumpang dan banyak lagi yang sulit saya ceritakan.

Belum lagi kalau saya baca DM saya. Banyak banget yang minta bantuan bahkan untuk makan. Trenyuh rasanya hati ini. Tapi harus bagaimana, saya bukan Superman.

Dan saya khawatir malam ini, betul-betul khawatir. Kalau PPKM darurat dilaksanakan 6 minggu lagi, rakyat kecil bisa gak tahan. Rakyat kecil lho ya, bukan rakyat kelas menengah apalagi kaya yang tiap bulan masih gajian. Rakyat kecil ini bekerja di sektor informal yang pendapatannya harian. Tiap hari pendapatan mereka berkurang. Dan adanya PPKM yang mirip lockdown ini, benar2 menghajar mereka sampai pingsan..

Pak Jokowi, malam ini saya meminta jika bapak bisa membaca tulisan ini, tolong PPKM darurat tidak diperpanjang. Kasihan orang2 kecil, pak. Mereka harus makan. Anak2nya kelaparan. Sudah berbulan2 mereka sabar dan nerima, jangan ditambah lagi penderitaan mereka. Memperpanjang PPKM darurat sama saja dengan membunuh mereka pelan-pelan.

Jangan terlalu didengarkan kelas menengah dan kaya yang sibuk teriak tentang ketakutan. Perut lapar itu bisa menakutkan, pak. Ketika ribuan perut lapar turun ke jalan, negara ini bisa chaos. Apa kepikir kalau ada yang ingin menunggangi situasi ini, pak ? Mereka yang terus mendesakkan supaya PPKM darurat diperpanjang, tapi punya maksud dibelakang supaya orang lapar berontak dan melawan.

Sudahlah, pak Jokowi. Sudahlah, pak. Beri nafas mereka yang sudah setahun lebih berkelahi dgn situasi. Covid tidak menakutkan buat mereka, tapi perut tidak mungkin tidak terisi. Longgarkanlah ikatan ini. Sesak sudah dada, pak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: