Selama PPKM, Daya Beli di Garut Turun
GARUT - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut menyebut selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, daya beli masyarakat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan berimbas pada penurunan penjualan dan pendapatan para pedagang, khususnya di pasar tradisional.
“Akibat daya beli rendah, harga juga cenderung stabil dan malah turun karena sepi pembeli,” ujar Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut Nia Gania Karyana kepada wartawan, akhir pekan kemarin.
Gania menerangkan, turunnya angka penjualan, khususnya di pasar tradisional karena para pelaku bisnis di bidang kuliner terkena imbas PPKM Darurat. Banyak pelaku usaha menutup sementara usahanya. “Sekarang warung nasi banyak tidak buka, jadi yang belanja ke pasar menjadi sedikit,” terangnya.
Kata dia, harga kebutuhan pokok juga tidak mengalami kenaikan, meski saat ini menghadapi Hari Raya Idul Adha. “Kalau harga kebutuhan pokok cenderung stabil, tidak ada peningkatan harga yang menonjol,” terangnya.
Selain tidak ada kenaikan harga, kata dia, pasokan kebutuhan pokok di 15 pasar tradisional di Kabupaten Garut kondisinya aman, tidak ada kekurangan bahan pangan. “Hasil pengecekan lapangan, pasokan kebutuhan pokok aman dan harga juga stabil,” katanya.
Salah satu pedagang sayur di Pasar Ciawitali Kecamatan Tarogong Kidul, Suhartono mengakui, di masa pandemi penjualan sayur mengalami penurunan hingga 50 persen. “Sekarang pembeli berkurang, jadi penjualan turun. Omzet juga turun drastis,” ujar Suhartono kepada wartawan, Minggu (18/7).
Suhartono menerangkan, meski saat ini menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, tetapi tidak mengalami lonjakan harga. Saat ini harga sayuran relatif normal, bahkan cenderung turun. “Sekarang ini ada yang beli juga sudah alhamdulillah, mau naikin harga gimana. Jadi harga stabil,” ujarnya.
Suhartono berharap kepada pemerintah untuk bisa membantu kesulitan para pedagang kecil, karena dampak PPKM Darurat sangat terasa oleh pedagang. “Biasanya ketika mau Lebaran haji, omzet meningkat. Sekarang malah turun,” paparnya. (yna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: