Limbah Sapi Terpecahkan
CIGUGUR - Warga Kecamatan Cigugur patut bersyukur. Pasalnya, limbah dari kotoran sapi sudah diolah menjadi pupuk. Apabila tidak diolah limbah tersebut akan mencemari lingkungan, karena limbah yang dihasilkan mencapai puluhan ton per hari. Beberapa warga yang merasa prihatin dengan kondisi limbah ini membentuk wadah yang bernama Lembah Kemuning. Dari wadah yang anggotanya kebanyakan petani sapi ini mencari orang yang sudah paham dalam memanfaatkan limbah menjadi pupuk. Dan tidak perlu membutuhkan waktu lama terciptalah dua jenis pupuk organik padat dan cair. Untuk yang padat bersumber dari kotoran yang dicampur dengan bahan organik. Sedangkan pupuk cair berasal dari air kencing. “Alhamdulillah kita bisa memproduksi limbah menjadi pupuk, sehingga permasalahan yang selama ini belum diatasi sedikit demi sedikit bisa dicari solusi,” ucap seorang pengelola limbah Wawan Hernawan, kepada Radar, kemarin (5/9). Wawan menyebutkan, meski yang diproduksi belum maksimal, pupuk yang dihasilkan sudah terbukti dapat membantu petani. Sebagai bukti dari terjadi peningkatan hasil panen 40 persen dari sebelumnya. “Tanah yang semula tidak subur menjadi subur. Hama pun tidak berani karena pupuk cair dari kencing sapi sangat ampuh,” jelas Wawan. Mengenai harga, pupuk ini dijual dengan murah dan terjangkau oleh para petani. Pihaknya ingin membantu petani sapi dan petani padi agar bisa meningkatkan hasil tanamanya. Ia mengaku, untuk sementara limbah yang diproduski terbatas karena tenaga kerja. Selain itu, pemasaran hanya difokuskan di Kuningan. Untuk ke depan akan lebih diperbesar karena potensi pasar terbuka luas. “Pupuk yang kami produksi sudah diketahui oleh pemerintah dan mereka mendukung apa yang selama ini diproduksi,” jelas dia yang menyebutkan tempat produksi berada di sekitar Cigugur. Khusus untuk pengumpulan air kencing, lanjut dia, terbilang cukup sulit, karena terlebih dahulu ditampung di sebuah bak. Untuk kemudian disalurkan ke sebuah bak yang nantinya tinggal diolah menjadi pupuk cair. Wawan menjelaskan, dari 100 ekor sapi limbah yang dihasilkan bisa mencapai 5 ton/hari. Bisa dibayangkan apabila tidak dimanfaatkan secara optimal akan menumpuk dan bisa menjadi bom waktu. Selama ini memang para peternak belum bisa mengolah secara baik. Kebanyakan mereka menjual kepada pihak yang membutuhkan. Harga jual pun tidak seberapa, karena dengan sudah diangkut ke luar Cigugur sudah sangat membantu.(mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: