Cerita Ojol saat Penyekatan PPKM Kota Cirebon: Jalan Ditutup, Diputar, Nyasar, Boros Bensin

Cerita Ojol saat Penyekatan PPKM Kota Cirebon: Jalan Ditutup, Diputar, Nyasar, Boros Bensin

PENERAPAN PPPKM Darurat di Kota Cirebon menimbulkan sejumlah kesulitan bagi para driver ojek online (ojol), utamanya dengan adanya jalan disekat di beberapa ruas dalam Kota Cirebon.

Bahkan, di perbatasan Kota Cirebon dengan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Tentunya hal ini menimbulkan kerepotan bagi para driver ojek online dalam melakukan mobilitasnya. Tak jarang di antara mereka harus mencari jalan alternatif agar bisa sampai ke tempat tujuan.

Seperti yang diceritakan oleh salah satu pengemudi ojek online, Agus (32), bahwa kondisi saat ini serba salah bagi dirinya. Pasalnya, dari sisi konsumen tidak mengetahui adanya penutupan jalan, sehingga menginginkan barang di antar secara cepat. Namun, kendalanya pada jalan yang ditutup.

“Utamanya akses masuk ke Kota Cirebon kan ditutup semua. Kita harus cari jalan alternatif yang lain untuk mengantarkan pesananan. Ini lebih susah dari PSBB awal. Padahal orderan normal-normal saja bahkan pas seminggu awal PPKM Darurat sempat bagus dan meningkat,” ujar Agus.

Ia juga mengakui bahwa rata-rata setelah mengantar pesanan dari Kabupaten Cirebon, tidak bisa kembali lagi ke Kota Cirebon. Semenjak PPKM Darurat ini, rata-rata orderan yang dibuat adalah makanan. “Hari ini saya aja ngalamin. Bingung akses jalannya. Bisa keluar dari Kota Cirebon tapi kembali laginya gak bisa. Kebanyakan makanan dari kabupaten yang minta,” tambah Agus.

Sejauh ini, dirinya harus pintar-pintar mencari jalan keluar ke Kota Cirebon. Ia juga mencontohkan beberapa driver ojek online yang baru dan merasakan kerepotan. “Kalau baru itu mah bingung, muter-muter dan kesasarlah. Sejauh ini saya sudah mengerti jalan. Tapi kadang, masih ada konsumen yang nitiknya salah. Jadi muter lagi,” terang Agus.

Ia harus merogoh kocek dalam-dalam, bahkan sampai dua kali lipat. Hal tersebut diakibatkan jarak yang bertambah menjadi dua kali lipat. Apalagi harus mengantarkan ke daerah Kabupaten Cirebon. “Kalau nganterin gak masalah. Kalau pulangnya itu kita harus muter. Normalnya sih Rp12 ribu cukup. Kalau sekarang Rp20 ribu saja kurang. Apalagi anterin ke kabupaten dan penyekatan di Kedawung,” ungkap Agus.

Sejauh ini, pendapatan masih berada di atas Rp100 ribu. Namun, dirinya harus menghabiskan tenaga dan waktu serta kocek tambahan jika harus mengantar hingga Kabupaten Cirebon. “Ya menyusahkan sih. Tapi kadang ada aja konsumen yang memberikan tip karena kasihan muter-muter. Saya sih cuma berharap agar Corona cepat hilang biar gak lama menyusahkan orang,” tambah Agus.

Hal sama juga dirasakan oleh Andik (29) yang kesulitan mengantarkan pesanan. Ia mengaku sejauh ini permintaan pesanan cukup ramai. Namun, sulit di akses jalan-jalannya. Ia juga mencontohkan jika dirinya mengirimkan ke daerah Klayan atau Tangkil, nantinya tidak dapat kembali lagi ke Kota Cirebon.

“Utamanya di jalan Krucuk. Nambah lagi pengeluaran bensin. Biasa kalau normal Rp20 ribu aja sudah cukup buat sehari. Sekarang harus Rp30 ribu baru cukup buat sehari. Orderan sekarang banyak karena orang di rumah saja. Driver juga jarang banyak yang online,” terang Andik.

Ia merasa kesulitan akibat banyak juga jalan alternatif yang ditutup. Bahkan penutupan juga menyasar jalan-jalan kecil hingga gang. “Kalau pendapatan sekarang masih Rp100 ribu lebih, masih besar. Tapi kalau kami gak berangkat, ya bingung juga gak dapat duit,” tambah Andik.

Sejauh ini dirinya belum mendapatkan program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah. Bahkan undangan belum ia dapatkan. “Kalau memang sudah ada panggilan saya akan lakukan,” imbuh Andik.

Dirinya juga masih berharap kepada konsumen yang diantarkan pesanannya oleh driver ojek online bisa memberikan tips walaupun tidak seberapa besarnya. “Walau gak seberapa, kita sudah senang. Kepada pemerintah juga harapannya bisa memberikan akses di jalan untuk kita kerja. Kita kan pekerja jalanan,” tutup Andik. (jerrell)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: