Medali dari SMAK Penabur Cirebon untuk Indonesia

Medali dari SMAK Penabur Cirebon untuk Indonesia

SMA Kristen Penabur Cirebon mengawali tahun ajaran 2021/2022 dengan penuh semangat. Bertepatan di Hari Ulang Tahun (HUT) Yayasan BPK Penabur ke-71, salah seorang siswa terbaik, Leonard Hartanto Jososudarmo, meraih Silver Medal dari ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-32. Diikuti 76 negara dan 304 siswa/i dari seluruh dunia.

ADE GUSTIANA, CIREBON

SUASANA tegang menyelimuti keluarga besar SMAK Penabur Cirebon dan juga para kerabat Leonard Hartanto Jososudarmo. Sebab, pemenang diumumkan secara langsung melalui akun YouTube dari Lisbon, Portugal, Jumat (23/7) malam. Peraih medali perak tingkat internasional itu merupakan siswa kelas XII IPA 1 bernama Leonard Hartanto, yang mewakili Indonesia.

Kepala SMAK Penabur Cirebon, Gunawan merasa sangat bangga. Katanya, kompetisi yang barusan dihelat merupakan pencapaian tertinggi dari seorang siswa SMA. Di mana, bisa mewakili negara dalam ajang lomba Biologi tingkat internasional. Seleksi dimulai dari tahap Kompetisi Sains Nasional Kota (KSNK), KSN Provinsi, dan KSN tingkat nasional. Semua itu memakan waktu kurang lebih setahun.

\"Tidak mudah menjalani kompetisi yang panjang dan melelahkan. Tetapi tidak akan ada hasil tanpa perjuangan. Kami sangat mengapresiasi pencapaian ini. Terima kasih untuk keluarga yang telah mendukung, bapak/ibu guru dan karyawan. Meski masih dalam situasi pandemi Corona, tidak memengaruhi tekad dan semangat untuk berprestasi,\" kata Gunawan, kemarin (29/7).

Leonard Hartanto Jososudarmo atau yang akrab disapa Leon itu menuturkan perjuangannya bisa sampai meraih medali. Dikatakan, capaian itu tentu tidak mudah. Butuh perjuangan dan keuletan. Dibarengi rasa sungguh-sungguh. Setelah diumumkan untuk menjadi wakil dari Indonesia, Leon tak bisa memungkiri kalau dia merasa gugup dan gerogi.

Namun Leon juga merasa sangat bersyukur karena bisa mewakili Indonesia. Juga bersyukur karena proses seleksi untuk mewakili Indonesia itu dimulai setelah selesai KSN. Sekitar Oktober 2020.

\"Nah setelah kepilih, kami berempat dibina lagi. Ada pelatnas (pemusatan latihan nasional, red),  seperti persiapan sebelum lomba. Jujur aku sempat deg-degan sekali, karena peserta IBO tahun ini sangat banyak, lebih banyak dari tahun lalu. Total ada 76 negara yang ikut dan 304 orang dari seluruh dunia,\" ungkap Leon.

Kompetisi IBO berlangsung selama enam hari. Yakni 18-23 Juli 2021. Selama itu ada dua kali pengujian. Yaitu pada 19 dan 21 Juli. Tiap sesi diberi waktu 3 jam. Di situ Leon harus menuntaskan banyak soal. Baginya, itu menjadi tantangan tersendiri. Yang juga melekat di ingatan Leon adalah ketika sesi tatap muka virtual atau zoom bersama teman-teman dari seluruh dunia yang ikut kompetisi tersebut pada 22 Juli.

Di pertemuan itu mereka saling sapa. Juga melakukan aktivitas lain seperti bermain game. Juga sebagainya. Bagi Leon, IBO memberikan pengalaman yang sangat berkesan dan kaya pengetahuan. Selain bisa mengenal bahkan akrab dengan teman-teman baru dari luar negeri serta memeroleh ilmu dan pengalaman dari negara masing-masing.

\"Dan momen tersebut sangat menyenangkan, karena aku bisa mengenal teman-teman dari luar negeri. Saat itu, delegasi dari Indonesia sempat dikumpulkan bersama negara Mongolia dan Jerman. Dan itu sangat menyenangkan. Karena kami bisa saling bertukar ide, pikiran, dan juga bercerita tentang kebudayaan masing-masing,” kata dia. (*/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: