Oranje Terlalu Pede

Oranje Terlalu Pede

2 Estonia v Belanda 2 TALINN - Sampai menit ketiga injury time, Estonia masih mengungguli Belanda 2-1 di A Le Coq Arena kemarin dini hari WIB (7/9). Estonia, negara dengan ranking 85 dunia itu pun berpeluang menorehkan kemenangan terhebat dalam sejarah sepak bola mereka. Tapi, Belanda yang menempati ranking lima dunia dan runner-up Piala Dunia 2010 itu terhindar dari kekalahan. Pada menit keempat injury time, Robin van Persie berhasil “memenangkan” penalti sekaligus membuat defender Raio Piiroja diusir keluar lapangan karena dianggap wasit menjatuhkannya. Dengan skor akhir 2-2, rekor sempurna Belanda di kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa praktis terhenti. Oranje – sebutan Belanda – yang menang terus dalam enam laga sebelumnya itu juga kembali harus berhitung dengan peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2014. Saat ini, Belanda memang masih memuncaki klasemen sementara grup D dengan keunggulan enam poin (19-13) dari Rumania. Tapi, kemenangan atas Andorra Selasa pekan depan (10/9) belum menggaransi Oranje lolos seandainya Rumania juga menang atas Turki di hari yang sama. Itu mengacu regulasi FIFA yang menempatkan selisih gol lebih dulu ketimbang head to head dalam penentuan lolos. Dalam dua pertemuan di kualifikasi, Belanda selalu mengalahkan Rumania, masing-masing 4-0 (home, 26/3) dan 4-1 (away, 16/10/2012). Meski begitu, selisih gol Belanda juga superior ketimbang Rumania. Yakni, surplus 18 gol berbanding surplus 3 gol. Dengan kata lain, Oranje memang tinggal menunggu waktu untuk meraih tiket ke Brasil tahun depan. “Siapa yang menyangka hasil ini - Inilah hebatnya sepak bola. Tidak beruntungnya kami tidak bisa menang, tapi itulah bagian menariknya,” kata Van Persie seperti dilansir SBS6. Kapten Belanda itu pun menyebut sikap terlalu pede (percaya diri) merupakan alasan kegagalan membawa pulang hasil absolut dari Talinn. Itu juga mengacu gol cepat Belanda pada menit kedua melalui Arjen Robben sebelum Estonia membalikkan keadaan melalui dua gol Konstantin Vassiljev (18’ dan 57’). “Semua pemain mengira laga ini bakal berlangsung mudah, tapi pemain lawan sangat fit. Pencetak dua gol mereka (Vassiljev) juga sangat bagus. Kami lega bisa menyamakan kedudukan meskipun kami juga memiliki peluang untuk membuat skor 2-3,” jelas striker yang kini mengemas 36 gol dari 77 caps itu. Robben juga memiliki argumen yang sama dengan Van Persie. “Ketika Anda mengetahui diri Anda lebih baik dan Anda berutang kemenangan kepada fans, situasinya bisa berubah menjadi sangat frustrasi,” tutur bintang Bayern Muenchen itu kepada NUSport. “Kami seharusnya bisa mencetak dua, tiga, atau mungkin empat gol dalam 20 menit pertama. Ketika itu tidak terwujud, apa yang terjadi berikutnya memang bisa sebaliknya,” imbuhnya. Pelatih Belanda Louis van Gaal sebenarnya mengubah strategi timnya menjadi lebih ofensif saat memasukkan Dirk Kuyt dan Jonathan de Guzman di pertengahan babak kedua. “Saya senang tim kami memiliki spirit comeback lalu beruntung memperoleh penalti. Namun, Anda tidak boleh berpuas diri sebagai tim yang menargetkan lolos ke Piala Dunia tahun depan,” tutur pelatih yang pernah gagal meloloskan Belanda ke Piala Dunia 2002 itu. (dns/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: