Kemendag: Stok Kedelai Aman, Harga Dijamin Terkendali

Kemendag: Stok Kedelai Aman, Harga Dijamin Terkendali

PEMERINTAH menjamin ketersediaan Kedelai Beroperasi nasional tetap aman dengan harga yang wajar dan terjangkau di Tengah fluktuasi harga Kedelai Dunia. Fluktuasi harga ini diharapkan tidak menyurutkan para pengarajin tahu dan tempe untuk terus berproduksi agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan proteinnya dengan baik.


Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan , Oke Nurwan, dalam keterangannya, Rabu (4/8). Ia mengimbau pelaku usaha tetap tenang karena ketersediaannya tersedia.

Oke juga berharap agar para pelaku usaha yang mengandalkan kedelai sebagai bahan bakunya tidak khawatir karena pemerintah akan berupaya agar fluktuasi harga domestik tetap wajar.


Fluktuasi harga kedelai dunia disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat yang masih belum memasuki masa panen. Sehingga berdampak pada naiknya harga kedelai saat ini,” ujar Oke.


Berdasarkan tren harga yang dikutip dari Chicago Board of Trade ( CBOT ), harga kedelai dunia pada minggu keempat Juli 2021 sebesar USD 14,33/bushel (Rp8,924/kg harga tanah). Harga ini naik sekitar 5,4 persen dibanding sebulan sebelumnya USD 13,60/bushel (Rp8.526/kg harga mendarat).


Oke menjelaskan, dampak kenaikan harga kedelai dunia baru akan terasa bulan mendatang. Dengan turunnya harga kedelai secara signifikan selama ini, para pengrajin diharapkan masih mendapatkan harga kedelai yang wajar dan terjangkau.

Saat ini, secara umum harga kedelai di tingkat pengrajin di kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai tetap terjaga sekitar Rp10.000/kg. 


Sementara itu, ketersediaannya secara nasional masih sangat mencukupi. Stok secara nasional masih sekitar 610 ribu ton dan cukup untuk tiga bulan mendatang.


“Kami memastikan ketersediaan stok agar dapat terus memenuhi keperluan industri tahu dan tempe. Untuk itu, kami mengimbau kepada pelaku usaha kedelai dan para pengrajin agar jangan khawatir dan tetap menjalankan kegiatan agar masyarakat dapat menikmati tahu dan tempe sebagai salah satu sumber protein dengan harga yang terjangkau,” tambah Oke.


Secara rutin kata Oke, Kementerian Perdagangan akan terus menyatukan dan membuka pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga.

“Kemendag ingin memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar,” pungkasnya. (fin )

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: