Kelola Kotoran Burung Puyuh Jadi Pakan Ternak dan Pupuk

Kelola Kotoran Burung Puyuh Jadi Pakan Ternak dan Pupuk

BANDUNG - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) terus memberikan pendampingan teknis, kepada Petani Milenial Buruh Puyuh (PMBP) yang sudah melakukan budidaya di Biomethagreen Rumah Edukasi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail, mengatakan, sejak launching dan  membudidayakan burung puyuh pada tanggal 22 Juli 2021, petani milenial menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya terkait pengelolaan kotoran burung puyuh.

\"Dari 10.000 ekor burung puyuh, setiap harinya menghasilkan satu karung kotoran,\" kata Jafar, Kamis (12/8).

Menurut Jafar, kotoran tersebut menjadi pakan magot. Nantinya, maggot segar dapat dijadikan pakan burung puyuh dan \"kasgot\" bekas magotnya dapat digunakan untuk pupuk organik tanaman.

Baca juga: SPBE, Cara Jabar Percepat Pemerintahan Berbasis Elektronik

 \"Itu yang dilakukan petani milenial. Jadi kotoran burung puyuh dapat bermanfaat. Apalagi magot juga mengandung gizi yang bagus bagi burung puyuh,\" tuturnya.

Selain DKPP Provinsi Jawa Barat, kata Jafar, pendampingan teknis juga diberikan oleh PT Agro Jabar selaku offtaker. Bahkan, DKPP Provinsi Jawa Barat dan PT Agro Jabar pun memfasilitasi dukungan aktivitas selama PMBP tinggal di Area Biomethagreen Rumah Edukasi sebagai pendamping para PMBP.

\"Awal Agustus ini burung puyuh sudah mulai bertelur, dan ada peningkatan setiap harinya karena mulai produksi pada saat burung puyuh berumur 45 hari,\" ucapnya.

Jafar memastikan, budidaya burung puyuh oleh PMBP dilakukan sesuai SOP yang sudah diberikan. PMBP juga sudah memiliki pengalaman selama magang di P4S SQF Sukabumi.

Pengalaman itu menjadi modal bagi PMBP untuk menyelesaikan problem yang datang selama budidaya berlangsung.

\"Selama ini mereka sudah beradaptasi dengan lingkungannya. Dan bekal pengalaman magang di Sukabumi bisa dijadikan sebagai pembelajaran juga. Mereka terus mengevaluasi pemeliharaan burung puyuh dan ketika menghadapi masalah mereka sudah punya solusi sendiri,\" katanya.

Baca juga: Aman, BOR 45 Persen, Ketersediaan Oksigen di Jawa Barat Juga Sudah Terkendali

Dia berharap, PMBP turut berkontribusi menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja, dapat meningkatkan produktivitas burung puyuh, serta meningkatkan konsumsi protein dari burung puyuh, baik telur maupun daging, di Jabar.

Terlebih, berdasarkan hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) pada 2018, jumlah rumah tangga usaha budidaya burung puyuh di Jabar hanya 1.705 rumah tangga atau 0,09 persen dari total rumah tangga usaha peternakan Jabar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: