Entaskan Buta Baca di Kalangan Anak-Anak

Entaskan Buta Baca di Kalangan Anak-Anak

INDONESIA dengan kondisi daerah yang luas, memungkinkan terjadinya kondisi buta huruf dan baca bagi anak-anak utamanya kalangan kurang mampu. Sehingga, tentunya hal ini menjadi permasalahan yang serius untuk dituntaskan, tidak hanya untuk sebagian orang, tetapi semua komponen bangsa.

Dengan adanya kondisi tersebut, ternyata ada beberapa pelajar dan pemuda yang tergugah hatinya, utamanya dari teman-teman Teras Ngabaca untuk membuat semua rumah bejalar yang mengakomodir keinginan dari para orang tua untuk mengentaskan buta baca pada anak-anak mereka.

Pendiri Teras Ngabaca, Maharani menjelaskan bahwa rumah belajar adalah rumah kecil yang dibanggun di pinggir kota yang beralamatkan di Jalan Pramuka Gang Prabayaksa 5 Nomor 59, Kota Cirebon.

\"Rumah ini adalah bentuk kepedulian terhadap anak-anak kecil di lingkungan sekitar rumah. Utamanya bagi yang sudah cukup umur untuk menempuh pendidikan namun belum bisa membaca,\" ujar Maharani.

Dirinya juga menyoroti banyaknya anak-anak yang harus putus sekolah karena kendala biaya dan rendahnya minat anak akan pendidikan. \"Oleh karena itu, rumah bejalar merangkut anak-anak pra TK, TK, hingga SD yang ada di kawasan Harjamukti untuk belajar bersama dengan tutor sebaya,\" tandas Maharani.

\"Nanti mereka akan menggunakan media seni yang menyenangkan demi memajukan pendidikan dan mencetak SDM yang berkualitas di masa depan,\" tambah Maharani.

Dalam kegiatannya, Rumah Bejalar biasanya membagi kegiatan menjadi harian atau pokok dan tahunan. Misal kegiatan pokok yakni Ngaji dan Baca atau Ngabaca setiap harinya. \"Anak-anak bersama bergantian untuk mengaji dan membaca bersama kaka mentor. Sambil menunggu giliran. mereka diminta menulis pembelajaran di hari itu,\" terang Maharani.

\"Sebelum pulang, mereka mendapatkan pelajaran tambahan yang berbeda-beda, baik hitung dan bahasa inggris. Tak lupa juga untuk membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan,\" imbuh Maharani.

Sementara untuk kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan seperti memperingati HUT RI, belajar menjaga kesehatan, kunjungan ke tempat wisata, hingfa belajar di luar ruangan dan berenang.

Komunitas yang sudah berdiri 5 tahun sejak 2017 ini, sudah memiliki sekitar 80 anak didik dari yang hanya memiliki 5 anak didik. \"Kami terus bertujuan untuk memberantas buta baca anak-anak khususnya di Kecamatan kami, Kecamatan Harjamukti,\" kata Maharani.

Dirinya juga mengakui pastinya ada suka dan duka dalam pengembangan komunitas ini. Diantaranya dalam mencukupi kebutuhan secara finansial. \"Selain itu, tenaga yang membantu mengajar juga belum ada jadi keteteran dalam mengurusi anak-anak. Serta tempatnya juga terbatas,\" keluh Maharani.

Komunitas ini, Kata Maharani juga sudah melakukan kolaborasi pembagian sembako dan pembagian dading qurban dengan beberapa teman-teman dari Rumah Amal Salman cabang Cirebon dan Jaskipin.

Ke depannya Maharani berharap agar rumah belajar ini bisa terus berkembang. \"Mudah-mudahan semakin bisa banyak minat anak-anak mengenyam pendidikan dan menunjukan SDM yang baik,\" tutup Maharani. (jerrell/sabrina)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: