Keren! Indonesia Kembangkan Pesawat Listrik Ramah Lingkungan

Keren! Indonesia Kembangkan Pesawat Listrik Ramah Lingkungan

JAKARTA - Indonesia dikabarkan tengah meneliti dan mengembangkan pesawat dengan tenaga listrik. Itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dalam pertemuan bulanan Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) pada Rabu (18/8), Budi menyebut, selain ramah lingkungan, pesawat listrik juga akan memicu penurunan harga tiket pesawat.

\"Kegiatan penelitian untuk mengembangkan pesawat udara bertenaga listrik sedang dan terus dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal di antaranya dapat menurunkan emisi karbondioksida, biaya operasional dan biaya lebih rendah,\" terangnya.

Menurut Budi, industri penerbangan perlu terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi. \"Termasuk mengembangkan teknologi yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan,\" tambahnya.

Hadir pula dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto. Dia menjelaskan, pesawat listri yang dikembangkan saat ini masih menggunakan baterai berukuran besar sehingga berdampak pada bobot pesawat.

Ia melanjutkan, belum ada teknologi baterai yang mampu digunakan pesawat untuk penerbangan jarak jauh dengan waktu terbang yang lama. Atau mengehasilkan kecepatan setara dengan pesawat berbahan bakar fosil.

Sementara itu, Chief Engineer dari ElektrikCar LCC, Danet Suryatama sebagai memaparkan bahwa elektrifikasi kendaraan, baik mobil maupun pesawat, tidak harus menggunakan baterai sepenuhnya. Dapat juga dikombinasikan dengan hidrogen.

Ia menyoroti mesin pesawat listrik Alice asal Israel. Dengan menggunakan baterai biasa dengan kapasitas 980 KWh, 9.400 Cells, dan 3.800 kg, pesawat mampu terbang dengan jarak tempuh 440 dan durasi terbang 2 jam.

Tetapi jika ada kombinasi antara baterai dan hidrogen dalam fuel cell module, dengan kapasitas sel 980 KW, berat modul sel 385 kg, berat 175 kg, berat bahan bakar hidrogen 350 kg, maka total berat menjadi hanya 910 kg. Selain itu jarak tempub terbang bisa melebihi 440 NM, dan durasi lebih dari 2 jam.

Diskusi bertema “Peluncuran Air Power Magz dan Indonesia Menyongsong Electrical Aircraft\" itu juga turut dihadiri Ketua PSAPI Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, President Director IPTN North America Danet Suryatama, Kepala BASARNAS, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, para pejabat Kemenhub, dan lainnya. (*/RMOL)

Baca juga:

Ada Fenomena Bulan Biru, Minggu Malam 22 Agustus

Menolak Penobatan Rahardjo Djali, Pangeran Kuda Putih: Tidak Ada Sultannya Tidak Mempengaruhi Perekonomian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: