Keluarga Besar Kesultanan Cirebon Tagih Pembuktian Rahardjo Djali
CIREBON - Penobatan Raden Rahardjo Djali sebagai Sultan Sepuh Aloeda II berbuntut panjang. Keluarga besar Kesultanan Cirebon menolak dan tidak mengakui Raden Rahardjo Djali sebagai sultan.
Ratu Mawar Kartina kepada wartawan saat menggelar jumpa pers di Keraton Kanoman Cirebon menegaskan, bahwa Raden Rahardjo Djali bukan Trah langsung dari Sunan Gunung Jati.
\"Bapak Rahardjo Djali tidak punya kewenangan dan hak untuk menjadi Sultan di Keraton Kasepuhan. Baik dilihat dari keturunan yang sifatnya langsung, atau apapun, kalo dilihat dari garis ayah memang tidak ada di silsilah. Dan kami dari Keluarga Besar Kesultanan Cirebon menegaskan menolak dan tidak mengakui Rahardjo Djali sebagai Sultan, karena itu sudah jauh dari tatanan adat yang ada,\" tegasnya, Minggu (22/8).
Menurut Ratu Mawar, Rahardjo Djali harus membuktikan bahwa dirinya keturunan langsung Sunan Gunung Jati.
\"Kan katanya dia mengaku Sultan Aloeda, sekarang kita lihat dari garis mana Sultan Aloeda mengatasnamakan dirinya sebagai Sultan Kasepuhan Cirebon berdasarkan trah dari Sunan Gunung Jati,\" ujarnya.
Ratu Mawar menyebutkan, Keluarga Besar Kesultanan Cirebon hingga saat ini masih berjuang dalam pelurusan trah Sunan Gunung Jati.
\"Kami Keluarga Besar Kesultanan Cirebon sedang berjuang meluruskan trah Sunan Gunung Jati untuk menjadi Sultan di Keraton Kasepuhan,\" sebutnya.
Masih di tempat yang sama, Pangeran Patih Keraton Kacirebonan Tomy Iplaludin Dendabrata berharap Pemerintah Kota Cirebon turut serta dalam menyelesaikan polemik yang terjadi di Keraton Kasepuhan.
\"Upaya kami atau gerakan kami selama ini adalah untuk meluruskan sejarah yang notabene nya adalah untuk menyelesaikan secara internal. Tapi apa yang terjadi kita semua tahu. Maka dari itu, kami mengharap kepada Pemkot Cirebon, Pemprov, dan Pemerintah Pusat untuk cepat tanggap sehingga permasalahan di Keraton Kasepuhan ini tidak berlarut-larut dan jangan sampai terjadi perang saudara,\" katanya.
Masih kata Patih Tommy, pihaknya dalam waktu dekat akan mengumpulkan seluruh Keluarga Besar Kesultanan Cirebon untuk kembali membahas persoalan di Keraton Kasepuhan tersebut.
\"Ya, rencana itu ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terlaksana. Kami menyarankan agar semua yang mengklaim Sultan untuk bisa memperlihatkan bukti silsilahnya masing-masing atau bahasa kasarnya perang Babon (bukti silsilah). Mari kita bedah bersama silsilah mereka,\" pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: