Ponpes Ihya Ulumuddin Gelar Jumat Berkah

Ponpes Ihya Ulumuddin Gelar Jumat Berkah

CIREBON- Pondok Pesantren (Ponpes) Ihya Ulumuddin Kota Cirebon menggelar kegiatan Jumat Berkah, Jumat (27/8). Kegiatan Jumat Berkah di pesantren yang diasuh oleh DR Arif Rismawan SAg MM tersebut diisi dengan kegiatan vaksinasi, istighosah, serta santunan terhadap anak yatim dan dhuafa.

Acara tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin, Jalan Nusa Endah RT 04/RW 05 Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan Kesambi. “Hari Jumat itu memiliki makna yang sakral dan barokah, sehingga kita manfaatkan dengan menggelar istighosah, pembagian beras dan vaksinasi Covid-19 untuk santri dan masyarakat umum,” ungkapnya.

Arif menlanjutkan, kegiatan istighosah sendiri dipilih untuk meningkatkan spiritualitas masyarakat dan berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari segala musibah dan marabahaya. Sementara santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Sementara untuk vaksinasi sendiri digelar berkat kerja sama dengan Polres Cirebon Kota. Serta kerja sama dengan kelurahan dan pihak pihak terkait lainnya. Kami diberikan jatah 200 dosis, alhamdulillah, selama tiga hari kami melaksanakannya, dan berjalan dengan lancar,” ungkapnya.

Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin sendiri, kata Arif, berdiri dengan tujuan mencetak santri yang cakap dalam berwirausaha. Menurutnya, pondok pesantren yang berbasis mahasiswa harus mempunyai nilai lebih. Tidak saja diberikan ilmu pengetahuan agama, santri juga harus mempunyai kemampuan dalam berwirausaha. Sehingga, dapat meningkatkan perekonomian di daerah sekitarnya.

“Itu menjadi dakwah mereka kepada masyarakat. Dengan ilmu dan pengalamannya, bisa memberikan nilai lebih untuk lingkungan,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga bertekad untuk menbangun pondok pesantren Ihya Ulumuddin sebagai pesantren yang berbasis wisata religi.  Menurutnya, saat ini pesantren harus terus meningkatkan kualitasnya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk para santri. Sehingga santri dapat belajar dengan nyaman di pesantren.

“Pesantren sekarang harus menjadi tempat yang nyaman. Bukan lagi mendidik kesederhanaan, tetapi harus berpandangan ke depan. Harus bisa lebih maju. Sehingga santri bisa menjadi agent of chance bagi masyarakat,” pungkasya. (awr/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: