Pelabuhan Patimban Merugikan Nelayan Indramayu
INDRAMAYU - Adanya Pelabuhan Patimban tidak memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya para nelayan. Nelayan kini terancam kehilangan mata pencaharian.
Dampak pembangunan pelabuhan internasional tersebut, telah membuat lingkungan laut yang merupakan daerah tangkapan nelayan rusak.
Apin (45) Nelayan Desa Ujunggebang, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu mengatakan, sejak Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, itu dibangun, hasil tangkapan ikan menurun. Minimnya jumlah tangkap ikan, karena dampak dari adanya pembangunan pemecah gelombang di pelabuhan.
\"Terumbu karang terkikis akibat dari pembangunan pemecah gelombang pelabuhan. Itu dampaknya sampai ke muara Ujunggebang. Karena gelombang laut sekarang hantamannya lebih besar hingga ke muara,\" ujarnya, Minggu (29/8/2021).
Tidak sedikit perahu nelayan tenggelam saat hendak keluar masuk muara. Selain itu, limbah dari proyek pembangunan pelabuhan juga merusak perahu nelayan.
Sementara itu, Kuwu Ujung Gebang, Dedi Gunawan menamahkan, sejak adanya Pelabuhan Patimban, wilayahnya benar-benar terdampak.
Selain menimbulkan abrasi juga membuat alur pelayaran kapal dari dan menuju muara Sungai Sewo menjadi dangkal. Akibatnya banyak perahu yang kandas dan mengalami kerusakan.
\"Bangunan jety maupun break water rusak akibat hantaman gelombang laut. Sekitar 80 persen rusak dan hilang. Dampaknya jelas teehadap perahu nelayan yang keluar masuk muara,\" ujarnya.
Selain Pelabuhan Patimban, lanjtut Dedi, keberadaan tongkang batubara PLTU Indramayu, juga dirasakan merugikan nelayan.
Selain mempersempit area tangkapan ikan, tongkang batubara tersebut kerap merusak jaring tangkap ikan. (kom)
Baca juga:
- Anies Pamer Vaksinasi Jakarta, PDIP Sebut Tukang Bohong dan Tukang Klaim
- Utang Menggunung, Pemerintah Mau Tambah Lagi, Bandara Kertajati Ikut Disebut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: