Pemprov Jabar Gali Potensi Perluasan Pasar Ekspor ke Tiongkok
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat terus berupaya memperluas pasar ekspornya ke Tiongkok. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi pasca Covid-19 dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya sedang menggali informasi dari market intellegent yang ada di Tiongkok. Salah satunya melalui Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun.
\"Dalam rangka memperluas pasar ekspor kami ingin melihat peluang-peluang apa saja yang bisa dikembangkan melalui informasi dari market intellegent,\" ucap Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (3/9).
Dikutip dari berita RMOLJabar Emil berharap, gambaran dan informasi dari Dubes RI untuk Tiongkok dan Mongolia mengenai potensi pasar di Tiongkok dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri skala besar, menengah dan UMKM di Jabar.
\"Karena seringkali problem di kami adalah kurangnya pengetahuan pasar yang kadang-kadang tidak kami pahami secara menyeluruh sehingga Dubes bisa memberikan gambaran-gambaran atau informasi berharga,\" ungkapnya.
Untuk diketahui, sejauh ini Jabar sudah menjalin kerja sama sister province dengan empat provinsi di Tiongkok yaitu Guangxi Zhuang, Chongqing, Sichuan dan Heilongjiang. Kerja sama yang ditandai dengan MoU tersebut akan memudahkan ekspor produk Jabar ke Tiongkok.
Emil menyebut, Jabar memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari-Juni 2021. Nilainya mencapai US$ 16,08 miliar atau 15,63 persen dari total ekspor nasional. \"Jabar dari sisi produktivitas sudah sangat luar biasa. Ekspor terbesar pertama kami ke Amerika Serikat, Jepang, lalu Tiongkok,\" katanya.
Begitu juga dengan investasi, Jabar masih menjadi primadona investor asing dengan nilai investasi perhari ini mencapai Rp72 triliun. Menurutnya, alasan ketertarikan investor asing ke Jabar karena infrastrukturnya memadai, perizinan mudah, dan SDM yang produktif.
Sementara itu, Dubes RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun mengatakan, bahwa saat ini ada tiga sektor ekonomi potensial yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha di Jabar. Pertama yaitu bidang teknologi digital yang kini sedang berkembang pesat di Tiongkok.
\"Transaksi mereka sudah 2,4 triliun US Dollar,\" ujarnya.
Kedua, adalah kerja sama bidang kesehatan. Djauhari menyebut Jabar menjadi pusat kesehatan di Indonesia seperti produk vaksin, bahan baku obat dan alat kesehatan.
\"Ini kebanyakan berlokasi di Jabar,\" sebutnya.
Ketiga, kerja sama dari hulu sampai hilir di bidang tambang nikel.
\"Tentunya andalan Jabar lainnya yaitu kopi harus siap-siap untuk masuk ke pasar Tiongkok, terutama Java Preanger yang sudah lebih dulu masuk,\" tandasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: