Tuntut Mundur Kadistanbunakhut

Tuntut Mundur Kadistanbunakhut

SUMBER- Kekeringan yang melanda di setiap daerah memang sudah menjadi hukum alam yang tidak dapat kita cegah. Lebih dari itu, untuk antisipasi dan solusi, dalam hal ini pemerintah pun memiliki kewajiban untuk bersama-sama memecahkan persolan demi persoalan. Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Cirebon, Mae Azhar ST mengatakan, selama ini Pemerintah Kabupaten Cirebon dan Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunakhut) belum maksimal dalam memperhatikan nasib para petani. Disampaikannya, pemkab yang menggembar-gemborkan bahwa Kabupaten Cirebon telah berhasil dalam surplus beras. Tapi, hal itu tidak sebanding dengan nasib para petani. Sebab, secara hitung-hitungan surplus beras yang merupakan kebutuhan pokok utama ini, kenyataannya berbanding terbalik dengan nasib para petani. Kata dia, para petani di Kabupaten Cirebon semakin terpuruk dan miskin. Artinya, para petani merasa selama ini program-program yang digulirkan oleh pemkab tidak tepat sasaran, meraka mengeluhkan adanya tegkulak dan biaya produksi yang semakin mahal sementara bantuan yang digulirkan tidak jelas peruntukannya. \"Ini sangat berbanding terbalik dengan nasib kita,\" tegasnya. Rencananya, lanjut Mae, sekitar 2.500 anggota SPI Kabupaten Cirebon akan menggelar aksi ke kantor Pemkab Cirebon pada saat Hari Tani Nasional, 24 September 2013 mendatang. Menurutnya, bukan persoalan nasib petani saja yang harus diperjuangkan. Melainkan, ia bersama rekan-rekannya juga akan menuntut Kepala Distanbunkahut, Ir H Ali Effendi MM untuk mempertanggungjawabkan segala program yang telah digulirkan oleh pemerintah pusat, Kemeterian Pertanian RI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkab Cirebon. Disebutkannya, tuntutan tersebut berisikan mengenai kejanggalan-kejanggalan dalam pemberian bantuan. Diantaranya, pemberian bantuan dalam pembuatan sumur pantek yang hanya 10 persen yang berhasil. Normalisasi irigasi, pembuktian sarana dan prasarana irigasi sekunder dan tersiaer sebagai upaya memimalisir kekeringan yang tidak pernah dilakukan. Pembuktian pemberian bantuan sapi dan kambing yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan prosedsural serta menantang untuk dibuatkannya Perda mengenai lahan abadi di Kabupaten Cirebon, sebab tiap tahun sekitar 150 hektare lahan pertanian selalu dijadikan lahan bisnis, perumahan, industri, pabrik dan sebagainya. \"Kita akan demo besar-besaran ke kantor Bupati, Drs H Dedi Supardi MM. Peningkatan kesejahteraan di bidang pertanian dinilai gagal, karena kondisi kaum tani kita masih kembang kempis sedangkan program dan pemberian bantuan sangat banyak. Kami juga akan menuntut pertanggung jawaban Ali Effendi, kalau omongan saya diragukan mari kita bersama-sama untuk mengecek di lapangan saya berani menantangnya. Pak Ali menjabat sebagai kadistanbunakhut sudah sangat lama, kalau sudah tidak bisa menjabat lebih baik diganti, dan saya rasa dia gagal untuk memimpinnya,\" bebernya. (via)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: