Susun Proposal Restrukturisasi Merpati

Susun Proposal Restrukturisasi Merpati

JAKARTA- PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) saat ini sedang menyiapkan proposal restrukturisasi utang Rp 6,5 triliun PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Proposal itu nantinya yang akan menentukan layak tidaknya Merpati diselamatkan. \"Kami sedang membahas bersama PPA untuk tahapan survival, tidak dulu untuk ekspansi karena kami harus mengontrol restrukturisasi,\" ujar Direktur Utama Merpati, Asep Eka Nugraha akhir pekan lalu (14/9). Menurut Asep, ada beberapa tahapan restrukturisasi yang harus dilakukan perusahaan. Pertama, perseroan akan melakukan penyesuaian ulang rencana bisnis (readjusting business plan). Kedua, Merpati akan menentukan grand business plan. Dan ketiga, Merpati berencana hanya fokus ke penerbangan wilayah Indonesia timur.\"Ditargetkan, pada periode 2016-2017, Merpati harus memiliki armada baru,\" ungkapnya. Dalam masa-masa itu, penerbangan dengan kapasitas sekitar 20 tempat duduk (seat) diperkuat, lantas baru bergerak untuk mengoperasionalkan pesawat jet. Pihaknya berharap bisa terus melakuka peremajaan pesawat.\"Kalau tidak dikhawatirkan kita akan sulit berkompetisi dengan para pesaing,\" lanjutnya. Dirut Merpati juga menyatakan bahwa kondisi internal perusahaan telah berjalan normal dan persoalan hubungan industrial perusahaan antara sehumlah karyawan dengan manajemen sudah diselesaikan.\"Yang dulu dibilang ada ribut-ribut didalam, sekarang sudah tidak ada lagi,\" tegasnya. Sementara itu, Royke Tumilaar, Direktur Treasury, Financial Institutions and Special Asset Management PT Bank Mandiri, mengatakan proposal restrukturisasi utang Merpati sebaiknya dilakukan setelah PPA melakukan studi kelayakan (feasibility study) atas maskapai pelat merah itu. \"Biar PPA selesaikan proposalnya dulu,\" tukasnya. Studi kelayakan tersebut diperlukan untuk melihat prospek Merpati pada masa depan dengan berbagai opsi restrukturisasi, apakah masih potensial untuk diselamatkan atau tidak.\"Kalau tidak memiliki prospek maka direstrukturisasi juga percuma karena utangnya akan semakin besar, semakin menggunung,\" tuturnya. Bank Mandiri merupakan salah satu kreditur dari Merpati yang memiliki total utang sebesar Rp 6,5 triliun dalam beberapa tahun terakhir. Utang Merpati di Bank Mandiri mencapai Rp200 miliar, sisanya tersebar ke berbagai kreditur seperti PT Pertamina, PT Angkasa Pura dan lainnya. Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah menyerahkan Merpati untuk diresrukturisasi PPA. (wir/oki)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: