Siswa SMK Galuh Meninggal Usai Vaksin
CIAMIS - Cahyono (17), siswa kelas XI SMK Galuh Rahayu Kecamatan Sidangkasih meninggal dunia setelah mengikuti vaksinasi, Rabu (1/9). Anak dari pasangan Nono (40) dan Ani Anggareni (39), warga Sukamanah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis ini mengikuti vaksinasi pada Rabu (1/9 ) sekitar pukul 16.00 di SMAN 1 Sindangkasih, kemudian pada Kamis (2/9) subuh meninggal dunia.
Nono mengatakan, anaknya meninggal selang satu hari setelah divaksin. Bahkan, sebelum meninggal ada beberapa gejala yang dikeluhkan anaknya. “Iya malam harinya dia lemas dan sempat ada kejang, kemudian dini hari atau subuh meninggal dunia,” kata dia dikutip radartasik.com, Jumat (3/9).
Diakui Nono, memang anaknya mempunyai keluhan lambung dan sering pusing. Namun, dia tetap mengikuti vaksinasi untuk bisa tetap belajar tatap muka di sekolah. “Karena kata anak saya kalau tidak divaksin harus daring sekolahnya, itu kata sekolah. Karena anak saya ingin sekolah tidak mau daring jadi divaksin, entah takut tidak sekolah tatap muka atau gimana,” jelasnya.
Terpisah, Kepala SMK Galuh Rahayu Kecamatan Sindangkasih M Rizal Abdilah mengatakan, pihaknya mengumumkan kepada semua siswa siapa yang mau divaksin. Kemudian juga diingatkan, kalau yang punya penyakit bawaan dipersilakan pulang, tapi anak-anak sangat antusias karena ingin sekolah tatap muka. “Jadi anak-anak semangat ingin vaksin,” tuturnya.
Lanjut dia, ketika vaksinasi terhadap peserta didik itu SOP tetap dijalankan dengan baik. Mulai dari pemeriksaan kesehatan dan lain, banyak siswa yang tidak lolos pemeriksaan awal dan tidak bisa divaksin. “Namun yang bersangkutan (Cahyono, red) divaksin. Kami tidak ada paksaan sedikit pun, bahkan banyak siswa yang tidak mau pada pulang. Ada sekitar 364 siswa dan yang lolos sekitar 300 orang,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kedatangannya ke keluarga korban untuk berbela sungkawa mewakili Pemprov Jabar. “Kami doakan semoga husnul khatimah dan diterima iman islamnya,” ucapnya.
Kata Uu, apa yang menjadi masukan orang tua kepada gubernur, tentang harapan dan keinginan saat siswa SMA divaksin. Pihak sekolah pun harus jadi pelajaran ke depan agar tidak terulang, sekali pun dalam prinsipnya tidak ada yang salah dan tidak yang harus disalahkan. Uu mengimbau masyarakat tidak takut vaksin, karena vaksin adalah ikhtiar pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19. “Adanya kejadian yang setelah divaksin meninggal ini, belum tentu karena divaksin atau tidak. Karena tidak ada penelitian, dan pihak keluarga juga sudah menerima,” ujarnya. (isr)
BACA JUGA:
- Malaysia Heran, Kasus Covid-19 di Indonesia Turun Cepat dengan PPKM
- Oscar De La Hoya Merana Gara-gara Corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: