Indonesia v Thailand, Menang Atau Terbuang

Indonesia v Thailand, Menang Atau Terbuang

SIDOARJO - Kekalahan memang bukan sesuatu yang mudah buat dihadapi. Apalagi kalau kepahitan itu dialami untuk kali pertama sebagaimana yang dirasakan Timnas Indonesia U-19 saat ditekuk Vietnam 1-2, Sabtu (14/9) lalu. Menurut Guntur Cahyo Utomo, asisten pelatih bagian mental, sebagian penggawa Garuda Jaya, julukan Timnas U-19, langsung drop. Maklum, di dua laga sebelumnya, tim asuhan Indra Sjafri tersebut sukses memetik kemenangan. Kekalahan dari Vietnam itu juga terjadi saat Garuda Jaya sempat unggul dulu ketika laga babak pertama baru berjalan 45 detik. Guntur bersama dokter tim Nur Ashyar pun akhirnya turun tangan untuk membangkitkan lagi spirit dan motivasi Evan Dimas Darmono dkk. \"Untuk saat ini memang masih 75-85 persen kondisi pemain pulih. Kami harapkan besok (hari ini) saat pertandingan, 100 persen psikis dan fisik mereka kembali normal,\" ujar Guntur. Semoga saja benar demikian. Sebab, hari ini, Garuda Jaya harus turun lapangan lagi melawan tim dari negara dengan tradisi sepak bola kuat di Asia Tenggara, Thailand di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Kalau sampai gagal bangkit dari trauma kekalahan di laga yang akan ditayangkan langsung MNCTV dengan kick off pukul 19.30 WIB itu, Indonesia bakal dalam bahaya. Sebab, dari enam negara di grup B Piala AFF U-19, hanya Brunei yang sudah pasti tersingkir. Meski sudah dua kali kalah dari tiga laga, Thailand bakal membuka peluang menembus semifinal jika mampu menundukkan Indonesia. Malaysia yang hari ini melawan Brunei tak akan kesulitan memetik kemenangan. Sedangkan Myanmar bakal berduel dengan Vietnam yang boleh dibilang sudah aman. Kalaupun kalah dari Myanmar, Vietnam bakal melenggang asal mampu menekuk Brunei di laga terakhir, sesuatu yang di atas kertas sama gampangnya dengan membalik tangan. Karena itu, kalau ingin menempatkan satu kaki ke semifinal, Indonesia harus menang hari ini. Sadar akan tuntutan itu, Indra mengaku sudah mempelajari betul permainan Thailand melalui video pertandingan kontra Malaysia. \"Strategi sudah kami terapkan dalam latihan tadi (kemarin sore, red). Ada kemungkinan kami ubah pola,\" katanya. Pola 4-3-3 yang dipakai sejak laga pertama terbukti kurang bergigi menghadapi tim dengan pressing tinggi seperti Myanmar dan Thailand. Striker Muchlis Hadi Ning Syaifulloh kerap kali terisolasi karena minimnya suplai umpan. Indra seolah tak punya \"Plan B\". Meski selalu memaksimalkan jatah tiga kali penggantian pemain di ketiga laga yang dijalani, tetap saja Garuda Jaya bermain dengan skema 4-3-3 yang bertumpu pada winger. Mengapa tidak mencoba bermain dengan dua striker murni? Entah itu 4-4-2 atau 4-3-1-2 untuk mengejutkan Thailand yang tentunya juga sudah mempelajari betul permainan Garuda Jaya sejak laga pertama. Striker M Dimas Drajad misalnya, yang masih bugar tenaganya karena tak sekalipun dimainkan perlu diberi kesempatan meski tidak dari menit awal. Thailand sendiri bakal tampil full team. Salah seorang pilar lini depan, Supravee Miprathang, yang absen melawan Malaysia karena cedera punggung diperkirakan bakal tampil lagi malam nanti. \"Kami akan berusaha tampil agresif dan menyerang pada pertandingan besok (hari ini). Kami membutuhkan tiga poin untuk membuka jalan menuju semifinal,\" jelas pelatih Thailand Jeerasak Charoenchan. (nap/irr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: