Singapura Bakal Terapkan Semi Lockdown

Singapura Bakal Terapkan Semi Lockdown

SINGAPURA memperingatkan warganya bahwa pemerintah mungkin perlu menerapkan kembali pembatasan Covid-19 atau semi lockdown seperti sebelumnya. Itu jika wabah baru varian Delta terus menular dan tidak dapat diatasi. Sehingga harapan Singapura untuk hidup berdampingan dengan virus harus dikaji ulang.

Pasalnya dalam sepekan terakhir jumlah infeksi Covid-19 baru di Singapura berlipat ganda seperti laporan Kementerian Kesehatan negara itu. Hingga saat ini, Singapura telah mencatat total 68.901 infeksi Covid-19 dan 55 kematian berdasar Universitas Johns Hopkins.

Pada Senin (6/9), Kepala Gugus Tugas Covid-19 Singapura Lawrence Wong, mengatakan bukan hanya jumlah total kasus harian yang menjadi perhatian pemerintah Singapura, tetapi juga tingkat penyebaran virus. “Kita tahu dari pengalaman negara lain bahwa ketika kasus meningkat begitu tajam akan ada lebih banyak kasus ICU dan lebih banyak orang yang meninggal karena virus,” katanya.

Singapura menerapkan kebijakan ‘Covid zero’ yang agresif selama pandemi. Awalnya sempat memberlakukan pembatasan ketat termasuk menutup restoran, menutup perbatasan, dan menegakkan jarak sosial. Tetapi pada Juni, pemerintah Singapura mengumumkan rencana untuk bergerak menuju hidup dengan strategi berdampingan dengan Covid-19. Singapura berusaha mengendalikan wabah dengan vaksin dan memantau rawat inap daripada membatasi kehidupan warga.

“Kabar buruknya adalah Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengannya di tengah-tengah kita,” tulis pejabat tinggi Singapura.

Singapura memiliki salah satu tingkat vaksinasi Covid-19 tertinggi di dunia, dengan lebih dari 80 persen populasi divaksinasi lengkap. Sepanjang Agustus, Singapura mulai melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19, memungkinkan orang yang divaksinasi penuh untuk makan di restoran dan berkumpul dalam kelompok lima orang, naik dari dua sebelumnya.

“Tetapi wabah baru telah menghentikan pembukaan kembali lebih lanjut,” kata Wong.

Wong mengatakan Singapura akan berusaha menahan wabah baru melalui pelacakan kontak yang lebih agresif. Pengujian wajib untuk pekerja berisiko tinggi juga akan lebih sering dilakukan seminggu sekali, bukan setiap dua minggu sekali.

Singapura juga telah melarang semua pertemuan di tempat kerja mulai Rabu. Wong mendorong warganya untuk menghindari acara sosial yang tidak perlu saat mereka berusaha menahan wabah Covid-19. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: