PTM Sudah Mulai, Ketua Komisi V DPRD Jabar: Wajib Disiplin Prokes

PTM Sudah Mulai, Ketua Komisi V DPRD Jabar: Wajib Disiplin Prokes

GARUT - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Garut sudah dimulai. Setelah hampir 18 bulan para pelajar tingkat SMA/SMK belajar daring,  dari hasil assessment Satgas Covid-19, ada sekitar 14 SMK Negeri menggelar PTM tersebut.

Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Haris Bobihoe mengapresiasi kepada sejumlah SMK yang telah melaksanakan PTM di Kabupaten Garut.

Namun, dirinya tetap terus berkoordiasi dengan pihak terkait, termasuk Gugus Tugas Covid-19 di setiap daerah tentang bagaimana dampak PTM yang sudah di laksanakan.

“PTM sudah mulai berlangsung di Kabupaten Garut, ini diluar dugaan. Ternyata, Kabupaten Garut ini lebih cepat dan merupakan percontohan PTM dan akan coba kita evaluasi lagi sejauh mana dampaknya,” katanya saat di SMK Negeri 2 Kabupaten Garut, beberapa hari lalu.

Harris menjelaskan, secara kelembagaan, Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat saat ini sudah tidak ada kehawatiran tentang PTM. Namun, persiapan yang matang dan tetap waspada, serta selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat wajib dilakukan.

Jangan lupa juga harus selalu berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19,  agar PTM ini berjalan dengan efektif dan tidak berdampak pada kesehatan.

Insya Allah semua sekolah di Jawa Barat sudah mendapatkan lampu hijau untuk melakukan PTM, karena Jawa Barat sudah berada di zona kuning. Namun, memang dibeberapa daerah masih menunggu kebijakan dari Bupati dan Walikota,” jelasnya.

Harris juga menyoroti infrastruktur di setiap sekolah SMK di Kabupaten Garut, karena menurutnya proses pembangunan bidang pendidikan tidak lepas dari infrastruktur yang memadai.

Hal ini penting untuk peserta didik agar kedepan para peserta didik setelah lulus tidak asing dikemudian hari dengan dunia kerja.

“Ada 14 SMK Negeri yang perlu terus kita tingkatkan infrastrukturnya dengan terus melakukan upaya inovasi. Khususnya, ruang praktek para siswa agar tidak ketinggalan dengan kemajuan industri. Sehingga begitu mereka lulus dan bekerja mereka sudah mengenal dunia kerja lebih dalam,\" pungkasnya.  (jun)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: