Tak Ada Tempat, Kebun Jadi TPS

Tak Ada Tempat, Kebun Jadi TPS

GARAWANGI- Untuk menghelat Pilbup 2013, pihak KPU Kuningan menyediakan 2.044 tempat pemungutan suara (TPS). Ternyata dari sekian banyak TPS yang disediakan, tidak semua mengambil tempat di gedung milik pemerintah. Banyak yang menggunakan tempat kosong seperti pasar. Bahkan, ada yang memanfaaatkan lahan kebun menjadi TPS. Hal ini terjadi di TPS 3 Desa Cirukeum, Kecamatan Garawangi. Sesuai dengan kesepakatan panitia dan pihak desa, bahwa TPS tidak bisa menggunkan bangunan pemerintah. Alasannya, karena lokasinya tidak strategis bagi warga yang akan memilih, sehingga panitia mengambil jalan tengah. “Setiap ada agenda pemilu pasti kami memilih membuat TPS di kebun, karena lokasinya strategi. Pemilihan ini juga hasil kesepatakan dengan desa dan panitia,” ucap Arja salah seorang anggota KPPS kepada Radar, kemarin pagi. Menurut dia, meski tempatnya terlihat kurang nyaman namun yang penting bagi warga bisa menyalurkan hak pilih. Panitia sendiri hanya bermodal terpal, kayu dan kursi yang menyewa dari desa. Warga sendiri, lanjut dia, tidak ada yang komplen, karena lokasinya berada di tengah-tengah. Pihak panitia berusaha membuat TPS yang mudah dijangkau. Kades Cirukem Wawan Sukmar yang juga anggota KPPS membenarkan, tempat yang dipilih merupakan tempat strategis. Pihaknya lebih memintingkan kemudahan dari pada tempat yang nyaman. “Pinginnya di balai desa, namun karena jauh dan juga tengah di rehab maka di kebun saja,” jelas Wawan yang diamini Sekdes M Saleh. Meski di kebun hingga saat ini lanjut dia, warga tidak pernah protes mengenai tempat. Tujuan warga yang paling pokok adalah bisa milih. Panitia sendiri tidak keberatan dengan TPS yang didirikan di kebun. TPS yang mengambil tempat di kebun hanya sebagian kecil. Banyak yang mengambil lokasi yang memanfaatkan lahan kosong dan strategis. Bagi mereka, dengan manfaatkan yang ada lebih simpel dan tidak menghabiskan biaya besar. “Ada lahan kosong seperti pasar ini sayang kan kalau tidak dipakai. Bisa saja menggunakan terpal, namun menyita waktu dan belum tentu warga nyaman,” ucap salah seorang anggota KPPS di Desa Ciniru yang memilih TPS di lahan pasar. (mus)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: