Kapolri Ganti Tujuh Kapolda

Kapolri Ganti Tujuh Kapolda

JAKARTA - Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal (Pol) Timur Pradopo kemarin (16/9) memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) terhadap 7 Kepala Polisi Daerah (Kapolda) di Mabes Polri. Upacara tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan dalam rangka penyegaran di tubuh Polri. Ketujuh Kapolda baru yang melakukan serah terima jabatan kemarin adalah Kapolda Bali, Albertus Julius Benny Mokalu; Kapolda Bengkulu, Brigjen (Pol) Tatang Somantri; Kapolda Banten, Brigjen (Pol) Muhammad Zulkarnain; Kapolda Gorontalo, Brigjen (Pol) Andjaja; Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen (Pol) Arie Sulistiyo; Kapolda Kalimantan Selatan, Brigjen (Pol) Machfud Arifin; dan Kapolda Maluku Utara, Brigjen (Pol) Sobri Effendy Surya. Selain ketujuh Kapolda tersebut, Kapolri juga melakukan serah terima jabatan terhadap Asisten Operasi (Asops) Kapolri dari Komjen (Pol) Badrodin Haiti kepada Irjen (Pol) Arif Wachyunadi, serta Koordinator Staf Ahli (Korsahli) Kapolri dari Irjen (Pol) Alex Bambang Riatmojo kepada Irjen (Pol) Herry Haryanto. “Ada beberapa perwira tinggi dan perwira menengah yang pensiun sehingga perlu dilakukan mutasi dan memberikan kesempatan kepada pewira menengah dan perwira tinggi untuk menempati jabatan yang kosong tersebut,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Ronny Franky Sompie usai mengikuti upacara sertijab tersebut. Sementara itu, dalam upacara yang disaksikan oleh puluhan petinggi Polri tersebut, Timur berpesan kepada ketujuh Kapolda dan dua pejabat polri yang baru dilantik agar mempersiapkan diri untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2014 serta KTT APEC. “Saya ingatkan kepada para kapolda baru ada dua agenda besar yang dihadapi ke depan, kaitannya dengan pengamanan Pemilu 2014 dan pertemuan negara-negara dalam APEC pada Oktober. Semua harus menjadi perhatian bagaimana membina wilayah kita dan mengantisipasi terhadap dua even tersebut,” kata Timur. Dalam upacara yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Timur juga menekankan mengenai sanksi berat kepada ketujuh kapolri tersebut apabila terlibat dalam kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Selain itu, menanggapi soal pergantian dan mutasi mantan Kapolda Gorontalo Brigjen (Pol) Budi Waseso di tengah-tengah upaya pengusutan tuntas kasus korupsi Gorontalo, Timur menjelaskan bahwa mutasi Budi tidak terkait hal tersebut. Dia mengatakan bahwa pergantiannya sebagai Kapolda Gorontalo menjadi dosen di Lembaga Pendidikan Polisi (Lemdikpol) Polri, Lebak Bulus, Jakarta Selatan sudah melalui standar. “Mutasi bukan saya saja yang menentukan, juga berasal dari usulan-usulan awal. Kapolda tersebut (Budi Waseso) sudah melewati prosedur yang jelas dan kini ditempatkan di posisi yang selevel. Ini bisa dipertanggungjawabkan di Dewan Kebijaksanaan Mabes Polri,” jelas Timur. Pergantian dan mutasi Brigjen (Pol) Budi Waseso sebagai Kapolda Gorontalo tersebut memang mengundang banyak dugaan dari berbagai kalangan. Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan bahwa pergantian dan mutasi Budi patut dipertanyakan. Bambang menilai bahwa pergantian jenderal yang baru saja memperoleh bintang keduanya tersebut janggal karena dilakukan di tengah upayanya dalam mengusut kasus korupsi di Gorontalo. “Kapolda yang kinerjanya baik dan baru beberapa bulan menjabat mengapa dimutasi? Sebagai gantinya dan penghibur Kapolri menaikkan pangkatnya jadi bintang dua,” katanya dalam rapat dengar pendapat bersama kapolri di DPR kemarin. (dod)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: