Tinggal Enam Maskapai Asing

Tinggal Enam Maskapai Asing

JAKARTA - Sejumlah maskapai penerbangan asing belum percaya bahwa Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, terbebas dari ancaman abu vulkanis letusan Gunung Merapi. Buktinya, di antara 17 maskapai yang membatalkan penerbangan Sabtu (6/11), kemarin (7/11) tinggal enam maskapai yang belum berani terbang di bandara terbesar di tanah air itu. “Hari ini (kemarin, red) masih ada enam maskapai yang belum berani terbang dari dan ke Cengkareng. Semuanya maskapai asing,” ujar Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) II Hari Cahyono kemarin. Sebagian maskapai waswas abu vulkanis Merapi yang beterbangan dari Jateng mengganggu aktivitas penerbangan. Meski begitu, sebagian maskapai telah berani melanjutkan operasi ke Bandara Soekarno-Hatta. Menurut catatan AP II, ada sejumlah penerbangan pada 7 November 2010 yang sudah dinyatakan cancelled (batal) oleh ground handling (petugas lapangan) maskapai masing-masing. Yakni, empat penerbangan (flight) Emirates, dua penerbangan Philippine Airlines, dua penerbangan Value Air, dua penerbangan Cathay Pacific, dua penerbangan Jetstar, dan dua penerbangan Japan Airlines. Sementara itu, sejumlah maskapai yang semula menyatakan tidak akan melakukan penerbangan (cancelled) Minggu (7/11) mengaktifkan lagi (revised) jadwal mereka. Antara lain, Singapore Airlines, KLM, Lufthansa, Brunei Airlines, dan Singapore Airlines (SQ), masing-masing dua kali penerbangan. Di sisi lain, maskapai domestik tidak terlalu mengkhawatirkan isu abu vulkanis di Cengkareng. Namun begitu, mereka tidak bisa melayani penerbangan yang menuju Bandara Adisutjipto, Jogjakarta. Penyebabnya, bandara itu masih dinyatakan tertutup (closed). Dengan begitu, sejumlah maskapai tidak melakukan penerbangan di Cengkareng dengan tujuan Jogja maupun sebaliknya. Antara lain, Garuda Indonesia (15 penerbangan), Lion Air (empat kali penerbangan), dan Batavia (dua kali penerbangan). Corporate Communication Manager Air Asia Audrey Progastama mengatakan, semua penerbangan Air Asia dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta telah kembali beroperasi dengan normal. “Namun demikian, untuk sementara semua penerbangan Air Asia dari dan ke Bandung dan Jogja masih dihentikan sampai pemberitahuan lebih lanjut,” tegasnya. VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengungkapkan, sehubungan dengan Bandara Adisutjipto yang masih dinyatakan tertutup, Garuda akan menghentikan kegiatan penerbangan ke Jogja maupun dari Jogja hingga 9 November. “Garuda selama ini melayani penerbangan dari Jakarta ke Jogja delapan kali dan dari Denpasar dua kali setiap hari,” lanjutnya. Berkaitan dengan tidak dioperasikannya penerbangan ke Jogja tersebut, papar dia, para calon penumpang dapat melakukan pembukuan atau penjadwalan ulang penerbangan. Selain itu, calon penumpang yang akan me-refund tiket penerbangan tidak akan dikenai biaya-biaya tambahan seperti situasi normal. “Tidak ada bayar apa pun. Uang akan dikembalikan penuh,” tuturnya. Sementara itu, sehubungan dengan kondisi traffic antara Jogja dan Solo yang masih tidak menentu, penerbangan dari Jogja tidak dapat dialihkan melalui Solo seperti sebelumnya. “Kami terus memonitor situasi dan kondisi di sekitar Merapi. Sementara itu, untuk yang ada di Cengkareng, kami tetap patuh pada notam (notice to airman) dari otoritas penerbangan,” jelasnya. (wir/c11/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: