Jawa Barat Punya Potensi Besar Untuk Mengembangkan Industri Digital

Jawa Barat Punya Potensi Besar Untuk Mengembangkan Industri Digital

BANDUNG – Potensi industri digital di Indonesia cukup besar. Saat ini ada sekitar 202,6 juta pengguna internet dan 98,2 persen merupakan pengguna perangkat telepon pintar alias smartphone.

Penetrasi internet yang begitu massif, jadi modal besar bagi Indonesia untuk mengembangkan e-commerce dan bisnis berbasis teknologi digital.

Volume bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi akan mencapai USD 124 miliar di tahun 2025. Sementara, salah satu faktor pendukung yang menentukan kemajuan sebuah negara adalah jumlah entrepreneur.

Dari fakta tersebut, Indonesia memiliki peluang untuk menciptakan entrepreneur banga dengan memanfaatkan teknologi digital yang akan menjadikan bangsa ini tuan rumah di negara sendiri.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Setiaji mengatakan, Jawa Barat memiliki potensi yang cukup besar dalam upaya untuk meningkatkan industri digital.

Selain jumlah penduduk yang mencapai 50 juta orang juga potensi alamnya yang sangat beragam untuk terus dikembangkan. Kemudian, jumlah desa yang mencapai 5.312 dan 600 lebih kelurahan, Jawa Barat saat ini fokus mengembangkan teknologi inklusif yang artinya bukan hanya diakses masyarakat kota tapi masyarakat desa.

“Kami punya program desa digital, yang kami kemas ke dalam tematik pertanian, pariwisata, peternakan, perikanan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain-lain,” kata Setiaji dalam Roadshow Gerakan Nasional 1.000 Starup Digital Institut Teknologi Bandung yang dilakukan secara daring, beberapa hari yang lalu.

“Nah, sekarang teman-teman bisa mengambil potensi di sana, karena menurut riset penduduk nanti akan banyak tinggal di kota. Kita punya keinginan bagaimana penduduk banyak tinggal di desa tetapi rezeki kota,” tambahnya.

Setiaji menyatakan, dengan teknologi, Jawa Barat dapat menghadirkan apa yang sebelumnya sulit dilakukan. Ia mencontohkan masyarakat bisa bekerja di mana saja kapan saja.

Kemudian  dengan teknologi masyarakat desa dapat menjangkau layanan dokter spesialis melalui pelayanan kesehatan telemedicine atau konsultasi jarak jauh.

Melalui teknologi pula petani dapat mengetahui nutrisi tepat bagi tanaman atau memilih pupuk yang cocok agar tidak merusak unsur tanah.

“Sekarang waktunya kita semua bagaimana menerapkan teknologi ini untuk bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal didesa,” katanya.

Dia menambahkan, dengan teknologi, manusia kini bisa memantau aktivitas masyarakat atau industri dari jarak jauh, terutama mereka yang tinggal di dekat aliran sungai.

“Kita itu punya sungai terpanjang 290 kilometer yaitu Citarum. Nah dengan teknologi kita bisa memonitor Sungai Citarum tersebut sehingga kita bisa tahu daerah-daerah mana, industri-industri mana yang ternyata membuang limbahnya ke sungai,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: