Pasangan Oded-Yana Tiga Tahun Pimpin Kota Bandung, Separuhnya Dihabiskan Melawan Pandemi

Pasangan Oded-Yana Tiga Tahun Pimpin Kota Bandung, Separuhnya Dihabiskan Melawan Pandemi

PASANGAN Oded M. Danial-Yana Mulyana sudah menjalani masa jabatannya sebagai walikota dan wakil walikota selama 3 tahun. Separuh perjalanannya memimpin Kota Bandung banyak dihabiskan untuk melawan pandemi Covid-19.

Disadari Oded, dirinya punya kewajiban menunaikan janji politiknya saat mencalonkan diri sebagai Walikot Bandung di tahun 2018 silam. Terlepas dari itu, ia meyakini keselamatan masyarakat harus didahulukan sehingga penanganan pandemi Covid-19 bersama segala dampak turunannya harus jadi prioritas utama. 

“Sejauh ini, berbagai upaya yang kami lakukan berbuah hasil. Angka warga yang terkonfirmasi positif cenderung melandai. Pada saat yang sama, kami pun berupaya memulihkan kehidupan ekonomi, pendidikan, dan sektor-sektor kehidupan lainnya,” kata Oded.

Dikutip dari berita RMOLJabar Oded bersyukur, jajaran pemerintah kota dan masyarakat bisa tetap solid saling membantu dalam melewati masa-masa genting saat melonjaknya kasus Covid-19.  Mulai dari kritisnya ketersediaan oksigen, Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersisian tempat tidur yang menipis, angka konfirmaasi aktif meningkat, hingga antrean pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Cikadut.

“Rasa lelah pun terbayar sudah, karena dukungan masyarakat sangat luar biasa. Modal sosial, berupa sifat empati, peduli, rela berkorban, pandai bersyukur, keinginan berbagi, dan berintegritas, terasa semakin menguat,” jelasnya.

Politisi PKS ini pun buka kartu, pandemi Covid-19 telah melumpuhkan sektor jasa dan pariwisata yang selama ini jadi sumber utama penghasilan pajak. Dampaknya, kata Oded, raihan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurun.

Oded paham hal ini menjadi persolan serius. Ia mengaku telah melakukan banyak hal untuk mengatasi masalah itu. Diantaranya, kata Oded, Refocusing anggaran dan kolaborasi bersama sejumlah perusahaan pun diambil sebagai langkah penanganan pandemi Covid-19.

“Selain menguatkan APBD, kami pun memperkokoh kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang menggulirkan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) atau CSR (Corporate Social Responsibility). Semua untuk membantu penyediaan fasilitas pendukung penanganan pandemi,” jelasnya.

Meski begitu, sambung Oded, sejumlah program seperti pembangunan jalan layang, normalisasi sungai, pembuatan olam retensi, optimalisasi lahan, penggalakan Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman), Buruan SAE, dan program strategis lainnya tetap bergulir untuk mereduksi persoalan sosial kemasyarakatan di Kota Bandung. 

“Mengatasi banjir, macet, sampah, dan berbagai persoalan kota lain yang mendesak, dilakukan secara terencana dan terintegrasi. Bahkan dalam hampir dua tahun terakhir, saya bersama kang Yana dan didukung rekan-rekan Forkopimda, fokus menangani pandemi covid-19,” paparnya.

Hal senada diutarakan oleh Yana Mulyana yang terus meningkatkan ritme kerja pascadidaulat sebagai orang nomor dua di Kota Bandung sejak 2018 lalu. Karena tugas berat yang dihadapi kini berlipat saat pandemi Covid-19 menerpa.

“Tiga tahun perjalanan memimpin Kota Bandung bersama-sama Mang Oded, bisa disebut sebagai pengalaman paling mengesankan. Betapa tidak, tantangan tugas begitu berat karena realisasi janji politik kami pada periode tersebut bersamaan dengan pandemi covid-19,” ucap Yana.

Yana selalu terjun ke lapangan untuk memastikan bahwa penanganan Covid-19 berjalan dengan baik. Segala layanan dan kebijakan Pemkot Bandung acapkali dia dorong secara maksimal agar berpihak kepada masyarakat, baik itu secara ekonomi maupun kesehatan.

Seperti soal target vaksinasi hingga 70 persen di September 2021 ini hingga relaksasi sektor perekonomian yang secara bertahap, Yana mengawalnya dengan ketat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: