Dirilis, Sistem Anti-Jamaah Hilang dan Terpisah

Dirilis, Sistem Anti-Jamaah Hilang dan Terpisah

JAKARTA - Untuk mengurangi risiko jamaah haji hilang atau terpisah, Kementerian Agama merilis sistem informasi baru yang diberi nama, Sistim Informasi Pengendalian Petugas dan Jamaah (SIPP-Je) kemarin.  Sistem yang melengkapi Sistim Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat) ini dikabarkan dapat menjangkau semua titik jamaah haji mulai di embarkasi keberangkatan, tanah suci, hingga kembali lagi ke tanah air. Kepala Informasi dan Humas (Pinmas) Kemenag  Zubaidi menjelaskan, Siskohat lebih terkonsentrasi pada para jamaah. Sedangkan SIPP-Je akan mengintegrasikan antara jamaah dan petugas yang ada. \"Sehingga, saat ada jamaah yang hilang maka dengan cepat petugas dapat dikoordinasikan untuk menangani hal tersebut,\" ungkapnya. Di tempat berbeda, Dirjen PHU Anggito Abimanyu menjelaskan sistem baru berbasis web ini dapat diakses oleh seluruh petugas terkait. Semua data diinput oleh petugas dan dipantau secara berkala oleh staf Sistim Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat). Sehingga hal ini akan sangat memudahkan petugas untuk melakukan tindakan dengan cepat atau memberikan informasi kepada masyarakat yang menanyakan. \"Contohnya, saya baru menerima laporan dari petugas di Tanah Suci, hingga Selasa, pukul 07.00 WIB, yakni jumlah rombongan kelompok terbang yang sudah tiba di Jedah Arab Saudi, sebanyak 91 kloter atau sekitar 37.061 jamaah dari enam embarkasi,\" kata Anggito. Bahkan, imbuhnya, SIPP-Je juga telah melaporkan adanya seorang jamaah di Batam yang tertinggal. Sistem ini dirasa akan sangat berguna nantinya, sebab pada tahun keberangkatan kali ini hampir seluruh jamaah haji Indonesia merupakan jamaah haji yang baru pertama kali berhaji. Sehingga, risiko terpisah atau tercecer dari rombongan akan semakin besar. Apalagi jika ditambah dengan tidak adanya petunjuk  arah berbahasa Indonesia di sana, dan situasi yang cukup padat mengingat adanya renovasi yang sedang berjalan di Masjidil Haram. Sementara itu, Daker Makkah juga telah menyiapakan jalur khusus bagi para jamaah haji untuk masuk dan keluar Masjidilharam. Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat menjelaskan bahwa para jamaah akan diarahkan melalui tiga jalur masuk Masjidilharam, tapi dengan satu jalur keluar. Pertama, jamaah haji Indonesia yang tinggal di Misfalah, Hafair, Jarwal, dan sebagian Bakhutmah akan diarahkan memasuki Masjidilharam melalui Bab Malik Fahd dan Bab Malik Abdul Aziz. Kedua, jamaah yang tinggal di Mahbasy Jin dan sebagian Bakhutmah akan diarahkan masuk Masjidilharam melalui Babus Salam, Bab Shafa, dan Bab Ismail. Dan ketiga, jamaah yang tinggal di Jumaizah, Rai Zahir, dan Ma’abdah akan diarahkan masuk Masjidil Haram melalui Bab Fatah dan Bab Salam. Sedangkan untuk pintu keluar, Arsyad telah merencanakan untuk mengarahkan para jamaah haji Indonesia keluar melalui Marwa. \"Jamaah sebaiknya langsung keluar melalui pintu Marwa dan tidak kembali lagi ke Shafa karena berpotensi menimbulkan kepadatan,\" tutur Arsyad kepada tim Media Center Haji (MCH) Kemenag. Menurutnya, pengaturan ini akan sangat membantu dalam mengurangi resiko kepadatan yang bisa menimbulkan akibat yang lebih buruk. (mia/kim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: