UMKM Bisa Ekspor ke Korsel, Tarif Nol Persen

UMKM Bisa Ekspor ke Korsel, Tarif Nol Persen

BANDUNG – Badan Kerja Sama Parlemen Dewan Perwakilan Daerah (BKSP DPD) mengadakan Dialog Indonesia - Korea “Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dan UMKM Daerah, Kolaborasi Ekonomi dan Fasilitasi Perdagangan ke Pasar Korea Selatan”. Kegiatan di salah satu hotel di Kota Bandung, itu dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan perwakilan dari Cirebon Dra Hj Eti Herawati, yang juga Wakil Walikota Cirebon, Jumat (17/9).

Jerry Sambuaga menyampaikan, Persetujuan Indonesia-Korea Selatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dapat meningkatkan peluang produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menembus pasar ekspor. Bahkan, Kementerian Perdagangan berkomitmen memfasilitasi produk UMKM di daerah dalam memasuki pasar Korea Selatan. Implementasi IK-CEPA sangat menguntungkan ekspor produk UMKM karena tarifnya nol persen.

“Melalui IK-CEPA, terdapat 11.267 produk Indonesia yang dapat dipasarkan ke Korea Selatan dengan tarif nol persen. Hal ini dapat dimanfaatkan produk UMKM di daerah untuk masuk ke pasar Korea Selatan,” jelas Wamendag Jerry.

Sementara itu, Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati mengungkapkan rasa syukurnya karena diberikan kesempatan untuk menyampaikan persoalan terkait kerja sama Kota Cirebon dengan Korea Selatan. Salah satunya yang sudah terlaksana adalah pendampingan terhadap pengrajin batik berpewarna alami di Kriyan, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk.

“Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk menyampaikan persoalan kerja sama kita antara Cirebon dan Korea Selatan. Karena ada yang sudah dilakukan Korea terhadap pendampingan batik pewarna alami,” ujar Eti seusai mengikuti kegiatan di salah satu hotel di Kota Bandung, Jumat (17/9).

Pendampingan terhadap perajin batik tersebut, menurut Eti, sudah berjalan dengan baik. Bahkan produk dari perajin batik di Kriyan sudah merambah pasar Korea Selatan. Sehingga, Eti juga berharap agar pendampingan tersebut ditingkatkan dan diperluas untuk pelaku UMKM lainnya yang ada di Kota Cirebon.

“Kita memang tinggal lanjutkan saja dan pendampingan bisa diperluas seluas-luasnya. Kita optimis karena contoh saja batik pewarna alami yang sudah dilakukan di Kota Cirebon itu sudah cukup baik. Mudah-mudahan ini pendampingannya bisa dilanjutkan,” katanya.

“Dukungan pak menteri untuk fasilitator pengembangan selanjutnya itu sudah cukup baik. Mudah-mudahan semuanya ini bisa menjadikan pintu gerbang kita untuk bisa mengangkat Cirebon dan kabupaten,” tambahnya. (jrl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: