Roadshow Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Jabar, Plt Walikota Cimahi: Saya Dukung
CIMAHI – Mempunyai jumlah penduduk yang besar, Provinsi Jawa Barat berpotensi dalam meningkatkan industri digital. Makanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika intens melakukan roadshow Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Jawa Barat.
Pada Jum’at (17/9) lalu, roadshow tersebut berlangsung di Kota Cimahi secara hybrid dari Gedung Cimahi Techno Park.
Sebagai Kepala Daerah, Plt Walikota Cimahi, Ngatiyana sangat antusias mendukung Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.
Sebab, gerakan tersebut merupakan sebuah inovasi dalam berkreasi, sehingga dapat menunjang peningkatan aktivitas ekonomi di Bandung Raya, khususnya Kota Cimahi.
\"Kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk memajukan inovasi dan kreativitas yang menjadi pilar Kota Cimahi yang lebih maju, berinovasi dan kreatif,” kata Ngatiyana.
Ngatiyana optimistis, jika Kota Cimahi dapat melahirkan startup yang mampu bersaing di level internasional sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.
“Dengan situasi pandemi, pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, masyarakat, komunitas, media perlu bekerjasama untuk memulihkan kembali roda perekonomian di Indonesia,\" katanya.
Pada kesempatan itu, Ngatiyana mengajak seluruh stakeholder untuk bersama membangun gerakan startup digital ini dan aktif menggunakan produk-produk digital yang dikreasikan oleh pelaku startup.
“Kami akan tetap konsisten melaksanakan pendampingan terhadap startup di Cimahi Techno Park dan bekerja keras agar pemulihan ekonomi di Kota Cimahi pada sektor digital kreatif dapat bermanfaat besar bagi seluruh masyarakat Kota Cimahi, bahkan untuk Indonesia,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat, Setiaji mengatakan, dengan jumlah desa yang mencapai 5.312 dan 600 lebih kelurahan, Jawa Barat saat ini fokus mengembangkan teknologi inklusif yang artinya bukan hanya diakses masyarakat kota tapi masyarakat desa.
“Bagaimana teknologi bisa meningkatkan taraf hidup mereka yang ada di desa. Kami punya program desa digital, yang kami kemas ke dalam tematik pertanian, pariwisata, peternakan, perikanan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain-lain,” katanya.
Setiaji menyatakan, dengan teknologi, Jawa Barat dapat menghadirkan apa yang sebelumnya sulit dilakukan. Ia mencontohkan masyarakat bisa bekerja di mana saja kapan saja.
Kemudian, dengan teknologi masyarakat desa dapat menjangkau layanan dokter spesialis melalui pelayanan kesehatan telemedicine atau konsultasi jarak jauh.
Melalui teknologi pula petani dapat mengetahui nutrisi tepat bagi tanaman atau memilih pupuk yang cocok agar tidak merusak unsur tanah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: