UEA Blokir Kargo Yaman

UEA Blokir Kargo Yaman

DUBAI - Isu bom yang dititipkan melalui jasa pengiriman udara membawa dampak buruk pada bisnis kargo. Dua maskapai penerbangan terbesar di Uni Emirat Arab menghentikan layanan pengiriman asal Yaman. Keputusan tersebut diambil setelah otoritas penerbangan menemukan dua paket bom yang dikemas seperti kiriman melalui udara. Maskapai terbesar di UEA, Emirates dan Etihad Airways menyatakan telah mengembargo kargo berasal dari Yaman. Etihad juga menolak mengirimkan barang asal Somalia. Pekan lalu, UEA menyatakan telah memperketat keamanan di semua bandara dan meningkatkan pengawasan terhadap barang-barang yang berasal dari negara tertentu. Sebelumnya satu dari dua paket berisi bom ditemukan otoritas UEA di bandara Dubai. Dua paket bom tersebut dialamatkan ke sebuah gereja komunitas yahudi di Chicago. Paket tersebut diangkut pesawat penumpang pada hari Minggu (31/10) lalu. Menurut pernyataan resmi Qatar Airways, bom tersebut disembunyikan dalam kotak tinta printer dan dikirimkan melalui pos udara dari Yaman dan dibawa dengan jet penumpang ke Bandara Internasional Doha di Qatar, sebelum dipindahkan ke pesawat kargo menuju Dubai. Paket bom kedua ditemukan di Bandar Udara East Midlands di Inggris setelah dipindahkan dari Cologne, Jerman. Pemerintah Inggris yakin bom tersebut dirancang untuk diangkut lewat lalu-lintas udara. Bom, yang diangkut oleh perusahaan jasa kargo UPS dan FedEx itu berisi bahan peledak PETN, yang sulit untuk dideteksi bandara tradisional. Bahan peledak dideteksi setelah pasukan keamanan Saudi memberikan informasi kepada pejabat di Dubai dan Inggris. Dalam sebuah pernyataan di situs web perusahaan, maskapai penerbangan Qatar Airways balik menyalahkan keamanan bandara di Doha karena gagal mendeteksi bom tersebut sebelum dikirim ke Dubai. “Ini bukan tanggung jawab negara di mana kargo transit untuk menjalani pemeriksaan sinar X atau memeriksa kargo. Tanggung jawab ini milik negara dari mana kiriman itu berasal,” kata pernyataan tersebut seperti dilansir Agence France-Presse. Bahan peledak yang ditemukan sudah canggih, karena tidak dapat terdeteksi oleh pemeriksaan sinar X atau anjing pelacak terlatih. Bahan peledak hanya bisa ditemukan setelah intelijen memberikan informasi. Kelompok Al Qaeda yang berbasis di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian aksi pengiriman paket bom melalui jalur internasional. Tak hanya itu dalam pernyataannya mereka mengakui berada di belakang jatuhnya pesawat kargo milik United Parcel Service (UPS) pada September lalu. “Kami telah menyerang tiga pesawat terbang milik Anda dalam satu tahun terakhir dan Insya Allah kami akan terus menyerang kepentingan Amerika dan sekutunya,” tulis kelompok tersebut dalam sebuah pesan yang dilansir di sebuah situs militan seperti dikutip dari Associated Press. (cak/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: