Gubernur Jawa Barat Ajak Pelaku Usaha Optimis Pulihkan Ekonomi
BANDUNG – Meski tantangan para pelaku usaha cukup berat. Namun, semangat untuk memulihkan perekonomian yang tengah terpuruk akibat pandemi Covid-19 dan adanya disruspsi revolusi industri 4.0 jangan pernah padam.
Oleh sebab itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengajak para pelaku usaha di Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya untuk tetap menjaga optimisme dalam upaya menggairahkan kembali geliat ekonomi.
\"Jadi saya ingin mengajak kawan-kawan untuk terus optimis,\" ungkap Ridwan Kamil saat Dialog Pemulihan Ekonomi Jawa Barat yang dilakukan secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (23/9).
Gubernur Jawa Barat berusaha meyakinkan para pelaku usaha, bahwa saat ini pandemi Covid-19 sudah berangsur membaik.
Sebagai salah satu contohnya adalah tingkat keterisian kamar tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di rumah sakit untuk Covid-19 yang kini berada di angka 6 persen.
Kemudian, secara makro ekonomi, Jawa Barat sudah menunjukkan tanda-tanda positif. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 tumbuh 6,13 persen.
Dari sisi ekspor, Jawa Barat tercapat memperoleh nilai transaksi sebesar USD21.556 miliar pada periode Januari hingga Agustus 2021. Angka ini setara dengan 15,18 persen dari total ekspor Indonesia dan menjadikan Jawa Barat juara pertama dari sisi ekspor.
Sementara itu, investasi Jawa Barat juga menjadi yang paling tinggi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) Jawa Barat mencapai USD1,5 miliar atau 19,85 persen dari total realisasi PMA se-Indonesia.
\"Problem pertama baru selesai yaitu serangan varian delta yang memutus interaksi fisik baru minggu minggu ini berhasil kita kendalikan. Sehingga pertemuan tatap muka, fisik interaksi sosial akan kita perbaiki,\" kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Terkait dengan disrupsi akibat revolusi industri 4.0, Ridwan Kamil mengungkapkan, memang ada beberapa pekerjaan yang akan hilang. Namun akan ada banyak juga pekerjaan baru yang akan muncul.
\"Disrupsi revolusi industri 4.0 masih kita telaah, akan hilang 73 juta pekerjaan, tapi juga akan hadir 150 juta pekerjaan baru,\" tambahnya.
Oleh karena itu, Ridwan Kamil meminta agar seluruh pihak, mulai saat ini memakai cara berpikir baru dalam menghadapi dua disrupsi ini.
\"Saya menduga jangan-jangan momentum sudah berubah. Saya titip mana yang analisa masih pakai logika lama. Seolah-olah tidak ada 4.0 dan Covid-19,\" pungkasnya. (jun)
Baca juga:
- Menkeu Sebut Ekonomi Indonesia Mulai Sembuh, Taat Prokes Jaga Momentum
- Go Digital Saja Tidak Cukup, Inilah Saran Ridwan Kamil Majukan UMKM di Era Disrupsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: