Pesan Kang Email Penerima Beasiswa JFLS: Jangan Sia-siakan Kesempatan dan Rajinlah Belajar
GUBERNUR Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta, kepada para penerima beasiswa Jabar Future Leaders Scholarship (JFLS) 2021 untuk memanfaatkan kesempatan tersebut secara maksimal. Salah satunya dengan belajar bersungguh-sungguh.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyerahkan beasiswa Jabar Future Leaders Scholarship (JFLS) kepada 1.253 mahasiswa.
Selain itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar juga memberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah (STTPPCKS) kepada 119 guru peserta Pendidikan Kilat (Diklat) Gelombang 1.
\"Saya titip jangan sia-siakan kesempatan beasiswa yang Anda terima, karena ini diberikan untuk kemajuan Jawa Barat di masa depan,\" ucap Emil, sapaan akrabnya, Kantor Berita RMOLJabar Jumat (24/9).
Emil juga berpesan, agar para penerima beasiswa ini harus memiliki rasa untuk membangun Jabar. Sebab, kemajuan Jabar pada masa depan ada di tangan anak-anak muda penerima beasiswa.
\"Jadi saya titip belajar yang rajin, belajar yang berprestasi dan kalau lulus tetaplah punya cita-cita membangun Jawa Barat. Bisa langsung pulang, bisa muter-muter dulu, tapi kalau sudah siap jangan lupa membangun daerah,\" katanya.
Emil mengatakan, ada dua disrupsi yang sedang melanda, yakni revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19. Disrupsi revolusi indusri 4.0 sendiri membuat pekerjaan-pekerjaan dan aktivitas yang sifatnya fisik dan manual akan digantikan oleh mesin.
\"Dan ini berkonsekuensi pada hilangnya pekerjaan-pekerjaan, dan juga berkonsekuensi pada hadirnya pekerjaan-pekerjaan yang baru,\" ungkapnya.
\"Jadi kepada para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa harus memahami ini. Anda kalau bisa jangan berkiprah di sektor-sektor yang akan turun, tapi Anda-Anda harus berkiprah di sektor-sektor yang akan naik,\" tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada mahasiswa penerima beasiswa JFLS ini untuk bisa beradaptasi dengan cepat terhadap disrupsi. Karena dengan beradaptasi, para penerima beasiswa bisa bertahan.
\"Kedua adalah disrupsi yang namanya Covid-19. Disrupsi ini suka tidak suka akan jalan terus kepada mereka yang tidak siap, maka Anda akan hilang dari eksistensi. Kepada Anda yang mau beradaptasi, mau belajar, mau berubah, maka Anda akan tetap eksis dalam perjalanan waktu,\" jelasnya.
Sementara bagi calon kepala sekolah, Emil pun meminta untuk melek atau paham digital sebagai bentuk adaptasi terhadap Covid-19.
Selain itu, para guru juga harus pintar-pintar untuk memilah kurikulumnya karena diperlukan cara pikir yang baru untuk bisa menjalani hidup di dunia baru.
\"Covid-19 juga mengajarkan, para guru, kepala sekolah harus pintar-pintar memilah kurikulumnya. Mana yang bisa melalui daring, mana yang tetap harus tatap muka. Dunia sudah tidak sama lagi, jadi para kepala sekolah. Jangan berharap menggunakan logika lama di dunia baru. Dunia kita dunia baru, hutan belantara baru, jangan menggunakan cara pikir yang sama di dunia baru,\" tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: