Rupiah Menguat, Menyusul Berkurangnya Sentimen Aset Berisiko
SENTIMEN pasar keuangan global terhadap aset berisiko kemungkinan membaik hari ini. Kondisi tersebut berpotensi membuat nilai tukar regional termasuk rupiah terhadap dolar AS bisa menguat tipis.
Mengutip data Bloomberg, Senin (27/9) pukul 09.15 WIB, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp14.265 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 8 poin atau 0,05 persen apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Jumat sore kemarin (24/9/2021) di level Rp14.257 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan sentimen pasar keuangan global terhadap aset berisiko terlihat membaik pagi ini dengan menguatnya indeks saham Asia dan nilai tukar regional terhadap dolar AS.
“Rupiah mungkin bisa turut menguat terhadap dolar AS dengan perbaikan sentimen tersebut. Situasi pandemi dalam negri yang terus membaik juga mendukung penguatan rupiah,” kata Ariston dalam keterangan tertulis, Senin (27/9).
Namun demikian menurut Ariston, kemungkinan penguatan rupiah tidak terlalu besar karena pelaku pasar masih mengkhawatirkan potensi gagal bayar Evergrande dan sikap Bank Sentral AS yang akan menjalankan tapering akhir tahun ini.
“Potensi penguatan ke kisaran Rp14.200-Rp14.220 per dolar AS, sementara resisten di kisaran Rp14.260 per dolar AS,” pungkas Ariston. (fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: