UGJ-BRIN Serahkan Mesin Pengolah Sampah

UGJ-BRIN Serahkan Mesin Pengolah Sampah

CIREBON - Serah terima produk teknologi tepat guna kepada masyarakat Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon dilakukan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara berlangsung di Balai Desa Bakung Kidul, kemarin (29/9).

Kuwi Desa Bakung Kidul, Bambang Setiawan ST menjelaskan, dalam sehari, sampah dari desanya yang dibuang ke tempat pembuangan mencapai 24 meter kubik per hari. Tingginya sampah ini, membutuhkan alat khusus. Karena, selama ini hanya dibakar dan diangkut Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sementara biaya angkut oleh DLH biayanya besar. “Kami berharap, dengan alat ini bisa menjadi kebangkitan perekonomian masyarakat,” kata Bambang Setiawan.

Ketua Tim Pelaksana, DR Kartono menambahkan, bantuan alat atas kerja sama UGJ Cirebon dengan BRIN tersebut nilainya sekitar Rp90 juta, terdiri dari tiga set. Mulai dari mesin pencacah,  mesin pencuci/pengering, dan mesin pengayak.

Dari UGJ Cirebon melakukan pendampingan bagaimana cara menggunakan teknologi. Begitu selesai kegiatan, maka masyarakat bisa mengoperasikan mesin tersebut.

Kepala LPM UGJ, Harmono SH MH mengatakan, serah terima produk teknologi tepat guna kepada masyarakat, terkait penerapan berbasis waste, sebagai upaya menciptakan ekonomi ber-value di Desa Bakung Kidul.

Kegiatan ini, kata Harmono, berturut-turut sejak 2019 dengan menyerahkan alat untuk meningkatkan produksi gerabah di Desa Sitiwinangun. Kemudian, tahun 2020 di Desa Muarakota, memfasilitasi alat penghancur kulit kerang hijau dan hasilnya bisa digunakan untuk pelet pakan ikan. Tahun 2021, membantu Desa Bakung Kidul berupa mesin pengolah sampah.

“Kabupaten Cirebon punya 187 unit insenerator pembakar sampah. Kondisinya mangkrak. Padahal manfaatnya bagus untuk membantu pengolahan sampah,” ujarnya.

Robi Prayudi, perwakilan BRIN mengatakan, kegiatan tersebut didasarkan banyaknya hasil riset di pemerintahan atau perguruan tinggi atau kementerian, tapi belum diketahui masyarakat. UGJ, kata Robi,  mengirimkan proposal yang diseleksi BRIN. Sekitar 800 proposal masuk, salah satunya dari UGJ dan UMC. “UGJ kita danai, dan ini yang ketiga,” kata dia.

Camat Jamblang Tarsidi MPd berharap, perhatian UGJ ke desa-desa, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Desa Bakung Kidul jadi pilot project kerja sama perguruan tinggi dengan pelaku UMKM,” pungkasnya. (abd/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: