Baznas Launching Z-Mart untuk Berdayakan UMKM

Baznas Launching Z-Mart untuk Berdayakan UMKM

CIREBON - Dalam rangka membantu memberdayakan ekonomi pedagang kecil, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cirebon meresmikan Z-Mart, Selasa (5/10). Bertempat di Jl Kandang Perahu, Kelurahan Karya Mulya, Z-Mart diresmikan langsung oleh Wakil Walikota Cirebon Hj Eti Herawati.

Ketua Baznas Kota Cirebon, M Taufik SAg menjelaskan, Z-Mart merupkan program Baznas dalam rangka membantu ekonomi pedagang kecil. Khususnya yang memiliki usaha warung kecil. Melalui program Baznas MEMBUMI (membantu dampak pandemi), kehadiran Z-Mart membantu solusi belanja lebih tenang.

Z-Mart ini, kata Taufik, ada 25 di Kota Cirebon, tersebar di 22 kelurahan. Sistemnya, warung Z-Mart bisa pesan barang-barang melalui koordinator yang ditunjuk Baznas. Harganya lebih murah dari harga pasar.

Lebih jauh Taufik menjelaskan, Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) dibentuk oleh Baznas Republik Indonesia. Khusus untuk mengelola tiga program, yaitu program Mustahik Pengusaha, Program Lumbung Pangan, dan Program Z-Mart.

Tahapan pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi mustahik yang dilakukan LPEM BAZNAS dimulai dari pendataan calon penerima manfaat, survei kelayakan usaha dan wawancara, pendampingan penerima manfaat yang meliputi konsultasi dan evaluasi usaha, serta melibatkan mitra lain untuk mendukung kesuksesan program.

Program-program yang dijalankan LPEM Baznas, kata Taufik, ditargetkan untuk dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia, dengan memanfaatkan instrumen zakat.

 \"Zakat merupakan sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim karena telah mencapai ketentuan tertentu,\" ujarnya.

Menurut Taufik, dana zakat memang diarahkan untuk disalurkan kepada masyarakat dengan kondisi pra sejahtera atau miskin. Kemiskinan itu sendiri merupakan masalah multidimensional yang tidak hanya berkaitan dengan bidang ekonomi tetapi juga berkaitan dengan bidang lainnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2018 mencapai 25,95 juta jiwa yang terdiri dari 10,14 juta jiwa penduduk miskin di perkotaan dan 15,81 juta jiwa penduduk miskin di pedesaan (Badan Pusat Statistik, 2018). Di tengah terbatasnya sumber daya yang ada, usaha ritel menjadi intervensi yang relevan di perkotaan. Mengingat tingginya pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang dapat dipenuhi oleh usaha ritel dalam bentuk warung. Namun keberadaan warung yang menjadi tumpuan masyarakat miskin dalam memeroleh penghidupan, mendapat ancaman dari tumbuhnya minimarket modern.

\"Sebagai salah satu ikhtiar penguatan warung ritel tersebut, Baznas melalui LPEM mendorong penguatan ekonomi masyarakat miskin melalui program Z-Mart,\" ujarnya.

Program ini, masih kata Taufik, secara intensif melakukan pembinaan dan mentoring agar usaha yang dijalankan mengalami kemajuan secara berkala oleh mustahik penerima manfaat program. Target dari program ini adalah mendorong mustahik untuk bertransformasi menjadi muzaki dengan standar had kifayah dan standar SDGs PBB dalam Goal ke-1 (No Poverty) untuk mengurangi kemiskinan.

Untuk mencapai target yang optimal tersebut memerlukan proses pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat dibangun dengan pemupukan modal sosial dan pembangunan partisipatif. Untuk memproses keinginan tersebut maka diperlukan kejelasan konsep, arah dan langkah pemberdayaan yang akan dilakukan. Buku Pedoman Teknis Program Z-Mart ini diharapkan bisa menjadi acuan pelaksanaan program di lapangan, baik program yang dilaksanakan LPEM secara langsung, maupun oleh Baznas provinsi/kabupaten/kota, serta pihak lain yang akan mengadopsi program Z-Mart ini.

Wakil Walikota Dra Hj Eti Herawati mengapresiasi hadirnya Z-Mart di Kota Cirebon. Apalagi di Kota Cirebon susah ada 25 Z-Mart, sehingga diharapkan bisa membantu pertumbuhan warung warung kecil. Pedagangnya bisa lebih berdaya. Pemerintah Kota Cirebon, kata Eti, merasakan kehadiran Baznas yang membantu persoalan sosial secara cepat. Termasuk melalui Z-Mart,  pedagang kecil terbantu karena usahanya bisa terus berkembang. \"Baznas menjadi solusi terhadap persoalan sosial selama ini,\" tandasnya. (abd/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: