Tak Bayar PDAM Dicabut, Tak Ngocor Cukup Maaf

Tak Bayar PDAM Dicabut, Tak Ngocor Cukup Maaf

HAMPIR sebulan pelanggan PDAM di Kriyan, Kelurahan Pegambiran, Kota Cirebon, dibuat kecewa. Air tak ngocor. Kondisi itu memunculkan kesan tak adil. Giliran warga telat bayar langganan disetop, sementara ketika air tak keluar cukup dengan menyampaikan permohonan maaf.

“Kondisinya semakin parah. Air tidak lancar, bahkan ada yang tidak keluar sama sekali. Harusnya ada kompensasi buat pelanggan. Jangan sekadar minta maaf dan bilang sabar aja. Kalau gak bayar, meski air gak ngalir, langganan dicabut. Tetap bayar air juga gak ngalir. Ini kan tidak adil bagi pelanggan,” sesal Ketua RW 17 Kriyan Barat, Bambang Jumantra kepada Radar Cirebon, Jumat (22/10).

Bambang membeberkan, persoalan air PDAM mampet sudah jadi penyakit tahunan. Selalu terulang. Masyarakat, kata Bambang, sudah biasa mendengar alasan klasik yang dilontarkan direksi PDAM –melalui pemberitaan media. “Sudah basi bagi saya apapun alasan mereka,” ungkapnya.

Atas keluhan yang terjadi dan selalu terulang, Bambang menantang Pemkot Cirebon untuk melakukan intervensi kepada direksi PDAM Tirta Giri Nata. Agar benar-benar memiliki tanggung jawab ke pelanggan.

“Apakah pemerintah kota berani intervensi? Misal pecat direksi yang bertanggung jawab masalah pelayanan distribusi air. Atau bila perlu dirutnya diganti. Karena sudah kelamaan juga jadi dirut tapi minim prestasi,” tukasnya.

Ketua RT 6 RW, Eka Nofrizal juga mengaku sangat prihatin dengan pelayanan PDAM Kota Cirebon. Pihaknya akan menyampaikan secara tertulis kepada PDAM Kota Cirebon. Meminta suplai air ke rumah warga diperhatikan secara menyeluruh. Agar tidak ada lagi keluhan tentang tidak mengalirnya air dari PDAM ke rumah mereka.

Saat pertama kali dikonfirmasi pada Rabu (13/10), Dirut PDAM Sofyan Satari beralasan jika kendala yang terjadi akibat upaya revitalisasi dan penataan jaringan di perkotaan. Ditanya sampai kapan? Ia belum bisa memastikan.

\"Kami masih di lapangan, mudah-mudahan (kendala air, red) bisa segera diatasi,\" tutur pria yang akrab disapa Opang ini.

Atas kendala yang terjadi ia memohon maaf kepada semua pelanggan terdampak. Dikatakan, program yang sedang dijalankan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Revitalisasi dan penataan jaringan di perkotaan adalah satu dari tiga program besar/utama PDAM Kota Cirebon yang belum selesai. Dilakukan untuk mengatasi masalah air minum di Kota Cirebon.

Sementara dua program besar lainnya telah rampung, dan dimanfaatkan. Yaitu, pembangunan reservoar 9.000 M3 di Plangon, Kabupaten Cirebon. Dan kedua, pemasangan jaringan pipa distribusi utama JDU 600 mm dari Plangon hingga Kalitanjung (Kota Cirebon). “Dan yang ketiga adalah revitalisasi dan penataan jaringan di perkotaan (yang saat ini masih berlangsung, red),\" terang Opang.

Rupanya bukan hanya di Kriyan. Pun keluhan yang sama dialami warga Majasem, Kota Cirebon, Jumat (22/10). Air ngadat. Opang kembali dikonfirmasi. Alasannya tak jauh beda dengan sebelumnya. Hanya saja Jumat kemarin itu terjadi kebocoran pipa 300 mm di selokan di Jalan Perjuangan.

Aliran air ke Jalan Pelandakan/Perjuangan sementara ditutup. Dilakukan untuk mempercepat proses perbaikan dan mengurangi air terbuang.

Terkait keluhan air di Majasem, Opang juga kembali memaparkan tiga program besar PDAM –seperti yang telah disebutkan. Yaitu, pembangunan reservoir di Plangon, Kabupaten Cirebon. Lalu memasang pipa jaringan distribusi utama. Dijelaskan lagi, keduanya telah rampung dan dimanfaatkan. Program terakhir atau yang masih berjalan adalah penataan dan revitalisasi jaringan di perkotaan.

“Tinggal satu masalah besar lagi adalah penataan dan revitalisasi jaringan di perkotaan. Inilah yang dampaknya sekarang dirasakan oleh masyarakat Nuansa Majasem (dan daerah lain di Kota Cirebon, red),” kilahnya, Jumat (22/10). (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: