Media Asing Soroti Pembukaan Kembali Wisata Bali: Aturan Pemerintah Membuat Turis Enggan Datang
Saat Pemerintah Indonesia memutuskan pariwisata di Bali kembali dibuka, namun tak lantas membuat turis berdatangan. Tidak satu pun penerbangan internasional yang membawa turis mendarat di Pulau Dewata. Apa masalahnya?
KEPUTUSAN pemerintah membuka kembali pariwisata Bali turut menjadi sorotan media asing. Apalagi, pasca dilakukannya reopening, dan tidak ada satu pun penerbangan membawa turis datang.
Padahal, Indonesia mengumumkan lebih dari seminggu yang lalu bahwa pulau destinasi wisata populer itu akhirnya dibuka kembali untuk turis.
New York Times dalam sebuah artikel yang ditulis Richard C Paddock dan Dera Menra Sijabat menyatakan, faktor regulasi Pemerintah adalah satu hal yang membuat turis enggan datang.
Turis asing yang tiba harus menghabiskan lima hari pertama mereka di karantina, tetapi sejauh ini, hotel yang menawarkan karantina di pulau itu melaporkan bahwa tidak ada yang memesan kamar..
“Kami sudah menunggu setiap hari selama seminggu,” kata Fransiska Handoko, Wakil Ketua Bali Hotels Association. \"Dimana mereka (turis)?\" tanya dia.
Pemerintah Indonesia telah membuka kembali Bali pada 14 Oktober untuk wisatawan dari 19 negara yang telah divaksinasi lengkap dan hasil tes negatif virus corona.
Operator hotel mengatakan mereka telah menerima banyak pertanyaan dari calon turis yang akan datang. Tetapi begitu mereka menjelaskan aturannya, para pelancong ini langsung membatalkan rencana perjalanannya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Tawuran Geng Motor Pecah Lagi, Kali Ini di Watubelah
- Besok, KH Said Aqil Siraj Hadir di Kota Cirebon, Pelantikan PCNU, Walikota Azis Jadi Mustasyar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: