Indonesia Ekspor Singkong Beku Tembus USD9,7 Juta di Pasar Global
Plt. Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita mengatakan, bahwa singkong beku Indonesia mampu menembus pasar global, bahkan telah menjadi bahan baku cemilan premium di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
“Salah satu IKM Indonesia, mampu mengembangkan singkong dalam bentuk singkong beku yang dapat dijadikan cemilan premium di banyak negara Eropa dan Amerika,” kata Reni, Jumat (29/10).
Menrut Reni, pasar global berminat dengan produk singkong berkualitas baik, yakni berwarna putih, rasa enak, tidak pahit, sianida rendah, serta fresh pada saat diterima. Namun, hambatan komoditi singkong, yaitu umur simpan yang rendah.
“Ekspor singkong beku dari Indonesia cukup menggembirakan. Dapat dilihat pada tahun 2020 untuk produk singkong beku, Indonesia telah mengekspor 16.529 ton dengan nilai USD9,7 juta yang mengalami peningkatan dari tahun 2019 sebesar 4.829 ton dengan nilai USD4,1 juta, dimana nilainya meningkat sebesar 135 persen (yoy),” terangnya.
Selain itu, kata Reni, terdapat pula produk lain yang dikembangkan IKM Tanah Air dari olahan singkong dan mampu tembus pasar internasional.
“Adapun produk tersebut di antaranya keripik singkong, pati ubi kayu, dan mocaf,” ujarnya.
Tepung mocaf sendiri, kata Reni, direkomendasikan sebagai alternatif tepung terigu. Berdasarkan karakteristiknya, tepung mocaf juga sesuai bagi konsumen yang mencari makanan bebas gluten.
“Kami sangat mendukung berbagai inovasi produk pangan oleh IKM yang dapat mengoptimalkan pemberdayaan bahan baku lokal dan memiliki kebaruan manfaat untuk menghadapi tantangan pasar global,” pungkasnya. (fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: