Masuk Prioritas Program GII, Jabar Berpeluang Dapat Dana dari Jerman untuk Tangani DAS Citarum

Masuk Prioritas Program GII, Jabar Berpeluang Dapat Dana dari Jerman untuk Tangani DAS Citarum

BANDUNG – Jawa Barat masuk dalam provinsi prioritas program infrastruktur hijau yang disebut sebagai Green Infrastructure Initiative (GII). Program tersebut merupakan hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan lembaga ahli Jerman.

Menurut Kepala Bidang Infraswil Bappeda Provinsi Jawa Barat, Ady Rachmat, bahwa Jawa Barat mengikuti rangkaian program GII di tiga sektor, yakni pengeloaan air dan air limbah mengajukan pengelolaan limbah domestik di Citarum dan air minum/sanitasi di Jawa Barat Selatan.

Sementara, untuk transportasi, Jawa Barat mengajukan LRT dan BRT Metropolitan Bandung, sedangkan untuk limbah padat yaitu mengusulkan penanganan persampahan kawasan Metropolitan Rebana.

“Kami ikuti rangkaiannya dengan mengikuti workshop dan juga tinjauan lapangan. Kegiatan ini merupakan rangkaian pra seleksi. Ada empat kandidat provinsi untuk mendapatkan dana dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali,” tuturnya.

Dia mengatakan, dari usulan-usulan tersebut diakui belum mengerucut pada keputusan finalnya. Namun, peluang Jawa Barat untuk mendapatkan pendanaan dari program tersebut nampaknya terbuka lebar.

Pasalnya, secara informal dari pihak GIZ lebih condong mendorong DAS Citarum. Citarum dipilih karena dalam Perpres 15/2018 mengamanatkan revitalisasi hingga 2025 dan problem terbesarnya merupakan air dengan limbah domestik.

“Jika lolos seleksi Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus melakukan kajian, persiapan kontruksi, kelembagaan, pengelola, dan pendampingan nonfisik,” ucapnya.

Perlu diketahui, berawal dari penandatanganan kerja sama di Berlin pada 2 Oktober 2019, proyek Green Infrastructure Initiative (GII) atau Inisiatif Indonesia-Jerman untuk Infrastruktur Hijau saat ini sudah mencapai tahap pembentukan steering committee atau komite pengarah dari kedua negara.

Dari Indonesia diwakili Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Bappenas, dan Kementerian Keuangan. Sementara dari pihak Jerman diwakili oleh Kementerian Federal Urusan Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ), Kfw Entwicklungsbank (KfW) – Bank Nasional Jerman, dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Melalui kerja sama ini, Jerman akan memberikan dukungan pendanaan sebesar 2,5 miliar Euro (Rp 41,25 triliun) untuk pembiayaan inovatif mencakup pengelolaan air, pengolahan limbah dan sampah, dan transportasi publik perkotaan.

Berdasarkan sesi pertama rapat komite pengarah, empat provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali telah dipilih untuk selanjutnya diidentifikasi potensi proyek investasi dan pengembangan studi persiapan.

Untuk DAS Citarum sendiri, tim ahli GII yakni GIZ sudah meninjau beberapa lokasi di DAS Citarum, Kabupaten Bandung, Rabu (27/10).

Peninjauan dipimpin Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam pada Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Mochamad Saleh Nugrahadi.

Mereka mengunjungi empat titik DAS Citarum yaitu kolam retensi Cieunteung Baleendah di Sektor 6, Taman Wisata Desa atau Pembibitan Kertasari di Sektor 23, Situ Cisanti di Sektor 1 Kertasari, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu PT MCAB di Jalan Cisirung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: