Menlu Rusia: NATO Tutup Pintu Dialog

Menlu Rusia: NATO Tutup Pintu Dialog

KETEGANGAN di kawasan timur Eropa terus meningkat menyusul keputusan NATO (6/10) mengurangi jumlah diplomat Rusia yang selama ini ada di markas pakta peratahanan atlantik utara, Belgia, dari 20 menjadi 10 orang. Keputusan itu membuat Rusia marah, apalagi NATO mengultimatum agar para diplomat negeri beruang merah itu harus meninggalkan Brussel pada akhir Oktober.

Dilansir kantor berita Politik RMOLJabar, (1/11), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, mengungkapkan kekesalannya atas keputusan NATO tersebut disela konfrensi pers KTT G20 di Roma, Minggu (31/10).

“Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang akan dilakukan NATO. Kami mengandalkan fakta, dan fakta ini menunjukkan bahwa NATO tidak menginginkan interaksi dengan kami,” katanya.

Menurutnya, NATO telah menutup pintu dialog diantara kedua belah pihak dan hanya memaksakan kehendak mereka semata.

“Bahkan ketika kami memiliki perwakilan di NATO, mereka tidak menginginkan hal seperti itu. Mereka ingin mengajari kami cara hidup, mendiskusikan Ukraina, dan melakukan propaganda,” tambahnya.

Kemarahan Rusia tergambar saat negara itu mengumumkan akan menangguhkan misi diplomatnya ke NATO tanpa batas waktu, mulai November ini. Selain itu, Lavrov juga mengatakan bahwa kehadiran perwira penghubung militer NATO dan kantor informasi di Moskow dinonaktifkan. Keputusan Rusia ini menjadikan komunikasi dua musuh bebuyutan buntu.

Lavrov juga menyinggung soal meningkatnya kehadiran militer AS di Laut Hitam. Baginya, keputusan Washington mengirim kapal perang ke sana tidak berkontribusi apapun pada stabilitas kawasan.

Menyikapi semakin memburuknya situasi, Lavrov mengatakan bila Rusia tetap berusaha membangun platform kerja sama menjaga stabilitas kawasan bukan mencari konfrontasi. 

Meskipun demikian, menteri kepercayaan Vladimir Putin itu menegaskan, Rusia siap untuk menangkis segala ancaman dan dapat memastikan keamanannya di Laut Hitam dengan andal.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: