Kini Pasukan Khusus Afghanistan Didikan Navy Seal dan Green Baret Gabung ISIS-K, Penghasilannya Kurang Mencuku

Kini Pasukan Khusus Afghanistan Didikan Navy Seal dan Green Baret Gabung ISIS-K, Penghasilannya Kurang Mencuku

SEJUMLAH mantan personel pasukan khusus dan intelijen Afghanistan dilaporkan bergabung dengan Daesh-K atau ISIS-K (ISIS Khorasan), yang tengah berusaha menguasai Afghanistan hingga Asia Tengah. Dilaporkan Wall Street Journal (WSJ), para mantan personel pasukan keamanan bergabung dengan teroris karena berbagai alasan, termasuk kurangnya pendapatan untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga mereka.

Setelah runtuhnya pemerintah Kabul, mereka ketakutan akan diburu Taliban atau dalam pencarian yang didorong ideologi untuk melawan kontrol gerakan Islam konservatif di Afghanistan.

\"Jika ada perlawanan, mereka akan menyatukan perlawanan. Untuk saat ini, (Daesh-K) adalah satu-satunya kelompok bersenjata lainnya,\" kata mantan kepala Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan, Rahmatullah Nabil kepada WSJ dikutip kantor berita Politik RMOLJabar, Senin (1/10).

Nabil mengungkapkan, bergabung dengan ISIS-K bagi kebanyakan orang menjadi sangat menarik. Terlebih setelah mereka ditinggalkan Amerika Serikat.

Ia memperingatkan, pasukan khusus dan mata-mata yang dilatih AS dapat memberi ISIS-K keahlian penting dalam pengumpulan intelijen dan kemampuan berperang, sehingga memperkuat operasinya melawan Taliban.

Laporan tersebut memperingatkan, ratusan ribu Tentara Nasional Afghanistan, anggota dinas intelijen, polisi dan pasukan khusus belum dibayar selama berbulan-bulan, dan bisa menjadi sasaran untuk direkrut teroris.

Salah seorang mantan pejabat Afghanistan yang tidak disebutkan namanya mengatakan, satu mantan rekannya, seorang mantan perwira Tentara Nasional Afghanistan yang bergabung dengan ISIS-K, tewas bulan lalu dalam baku tembak dengan unit-unit Taliban.

Beberapa pria lain yang dirinya kenal atau mantan anggota militer dan pasukan intelijen, juga bergabung dengan ISIS-K setelah Taliban menggeledah rumah mereka dan menuntut agar mereka muncul di hadapan otoritas baru.

Di antara para pembelot adalah anggota pasukan khusus, yang dibawa keluar masuk hotspot di sebagian besar konflik untuk memerangi gerilyawan Taliban karena formasi tentara reguler terbukti tidak efektif.

Banyak dari pasukan tersebut mendapat pelatihan dari US Navy SEAL dan Green Baret(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: