Terdapat Ribuan Surat Suara Cacat

Terdapat Ribuan Surat Suara Cacat

KUNINGAN – Dari ratusan ribu surat suara pilbup yang diadakan, ternyata terdapat ribuan yang cacat. Surat suara tersebut dikembalikan kepada rekanan pemenang tender, yang kemudian diganti. Keterangan tersebut diperoleh Radar, kemarin (26/9). Cecep Husni Mubarok selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk pengadaaan surat suara tersebut membenarkan adanya ribuan surat suara yang cacat. Jumlahnya mencapai 3.520 lembar. Akhirnya sebelum pencoblosan, surat suara cacat itu diganti oleh pemenang tender, yakni PT Jasuindo Tiga Perkasa TBK Sidoarjo Jatim. “Surat suara yang diberikan oleh pemenang tender sebanyak 856.509 lembar. Itu sesuai dengan DPT (daftar pemilih tetap) plus cadangan 2,5 persen. Dalam perjalanan, ternyata ditemukan adanya surat suara cacat sebanyak 3.520 lembar,” ungkap salah seorang staf sekretariat KPU itu saat dikonfirmasi Radar, kemarin (26/9). Cacat yang dia maksud sudah masuk kategori rusak berat. Seperti adanya noda tinta pada gambar paslon, serta pemotongan yang tidak sempurna. Namun sekitar 90 persen kecacatan diakibatkan adanya noda tinda. “Oleh kami dikembalikan, kemudian oleh rekanan diganti dengan jumlah 3.700 lembar. Kelebihan surat suara tersebut sebagai cadangan khawatir ada yang cacat lagi,” terang Cecep. Ditanya anggaran pengadaan surat suara, dia menyebutkan, nilai kontrak senilai Rp164.877.983 dipotong pajak. Sementara untuk pagu anggarannya mencapai Rp500 jutaan. Sehingga pihaknya bersyukur dengan adanya perusahaan besar yang berani memasang harga murah, meski dengan spek yang sama. Sebab hal itu bisa menghemat anggaran. Tentang cadangan surat suara yang tidak terpakai, Cecep mengatakan, semuanya sudah habis dengan istilah habis bagi. Artinya, semua surat suara yang ada telah disebar ke semua TPS. Sehingga ketika ada kelebihan, surat suara yang tidak terpakai itu sudah berada dalam kotak suara. “Istilahnya habis bagi. Seluruh surat suara yang dikirim oleh rekanan sudah disebar ke seluruh TPS yang ada melalui PPK dan PPS. Kalau kemudian banyak yang tidak terpakai, mereka masukkan ke kotak suara,” ungkapnya. (ded)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: