7 Gerbong Cireks Lepas

7 Gerbong Cireks Lepas

INDRAMAYU – Kecelakaan kereta api kembali terjadi. Kereta Api (KA) Cirebon Ekspres (Cireks) tujuan Gambir – Cirebon anjlok di lokasi 500 meter sebelum stasiun Telagasari Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, kemarin (9/11) pukul 14.10 WIB. Akibatnya, ratusan penumpang dievakuasi keluar, sedangkan 7 penumpang mengalami luka berat, 3 penumpang luka ringan serta 1 penumpang tergencet gerbong nomor 5. Pantauan Radar di lokasi, KA Cireks tersebut membawa 11 gerbong penumpang. 7 gerbong anjlok hingga keluar rel serta gerbong sisanya hampir terguling. Anjloknya 7 gerbong ini, diduga oleng setelah lepas dari rangkaian. Roda di sebagain gerbong juga mengalami rusak parah hingga terlepas dari tempatnya. Kereta nahas tersebut sempat menghambat  jalur lintas kereta api lintas pantura. Salah satu penumpang, Edi (40) warga Cirebon mengatakan, sebelum anjlok, gerbong mengalami guncangan sekitar 2 hingga 3 kilometer sebelum kecelakaan terjadi. Bahkan ia mendengar suara keras akibat adanya rangkaian kereta api yang terputus. “Penumpang banyak yang menjerit, bahkan panik ketika tahu rangkaian gerbong terputus, sekejap kemudian kereta keluar rel dan sebagain gerbong terguling hingga rusak,” tutur Edi yang selamat dari kejadian maut tersebut. Nampak terlihat, rangkaian gerbong 5 yang terputus rusak parah. Bahkan salahsatu penumpang yang terjatuh dari gerbong, akhirnya terjepit. Korban yang terjepit harus dibantu pernapasan menggunakan tabung oksigen. Kapolres Indramayu AKBP Rudi Setiawan SIK MH, mengatakan tujuh rangkaian gerbong mulai gerbong 5 hingga 11 lepas dari rangkaian lokomotof dan anjlok melintang di jalan yang menghubungkan Kecamatan Lelea - Kecamatan Cikedung Indramayu. Akibatnya, warga yang biasa melintas jalan tersebut, terputus akibat rangkaian gerbong yang menutup jalur tersebut. “Kecelakaan kereta api Cireks ini masih kami tangani bersama Daop 3 Cirebon. Terkait penyebab utamanya, kami belum bisa memastikan,” ujar AKBP Rudi kepada Radar di lokasi kejadian. Lebih lanjut AKBP Rudi menjelaskan, anjloknya KA Cireks ini tidak saja menghalangi jalan utama warga, tetapi juga melintang hingga memutus jalur lintas kereta api. “Kereta api dari Cirebon sementara dihentikan di stasiun Jatibarang. Sedangkan kereta api dari arah Jakarta diberhentikan di stasiun Haurgeulis,” jelas dia. Sementara itu, masih nampak berjaga-jaga petugas gabungan Polres Indramayu dan Daop 3 Cirebon. Masinis KA Cireks, Dadang beserta Kondektur Soleh serta Masinis dua Didin, masih menjalani pemeriksaan pihak kepolisian setempat. Hal tersebut guna mengetahui runtutan kejadian yang menimpa KA Cireks yang dikemudikannya. Salah satu penumpang Cireks yang selamat juga ada owner LPK Eka Jaya Berrindo, Berry Herlambang MBA.  “Saya berada di gerbong tiga eksekutif, atau gerbong dua paling terakhir. Saya mendengar suara brrrug, dan gerbong oleng keluar dari rel. Padahal, gerbong saya ini paling miring dan tergerus,” katanya ketika dihubungi Radar, tadi malam. Ia sendiri waktu itu masih sadar dan keluar dari gerbong bersama penumpang lain padahal gerbong yang ditumpangi sudah terbalik 70 persen. Untuk gerbong lain seperti gerbong bisnis, hampir seperempat badanya hancur. “Saya keluar dari gerbong  dengan selamat, kalaupun lecet itu hanya sedikit. Terus, membantu penumpang lain keluar dari gerbong,” jelasnya. Dilarikan ke RSBI Ruang gawat darurat RS Bhayangkara Losarang, Indramayu (RSBI), mendadak dipenuhi korban luka peristiwa anjloknya KA Cireks di perlintasan pintu KA Desa Telagasari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Selasa (9/11) petang. Dari keterangan yang dihimpun, sementara ini sejumlah korban yang berhasil dievakuasi di gerbong ke-5 dari 10 rangkaian gerbong KA Cireks nahas tersebut sebanyak 10 korban. Beberapa korban mengalami luka dengan kondisi kritis, diantaranya Ramadon asal Sleman, Hj Khotimah asal Kapetakan Kabupaten Cirebon, Murtri asal Cirebon, Suadi (45) asal Cirebon, Buna (55) asal Bakung Kidul Kapetakan Kabupaten Cirebon, Heru (48) asal Cirebon, Fariatul Muslimah (34) asal BTN Jatibarang Indah Indramayu, Jahrudin asal Kuningan, Yusman (59) asal Kedoya Jakarta Barat, dan Bambang Heriyanto (40) warga Griya Caraka Cirebon. “Saya di gerbong ke-5 itu,” tutur Fariatul Muslimah saat ditanya Radar dan langsung menghentikan komentarnya karena sulitnya bicara dengan sesaknya pernafasan yang dialami. Pantauan Radar, tindakan intensif tim medis dilakukan pada setiap korban. Bahkan, sejumlah korban yang kondisinya sangat mengkhawatirkan diprioritaskan untuk mendapat penangan medis di ruang ICU. Hingga berita ini ditulis, para korban masih belum dapat menceritakan kronologis terjadinya musibah tersebut. Bahkan, traumatis mendalam amat sangat dirasakan dengan kengerian yang masih membayangi. (alw/ras/tar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: