SMAK Penabur Cirebon Boyong 6 Piala Lomba Bahasa Inggris
CIREBON- Siswa-siswi SMAK Penabur Cirebon yang tergabung dalam Tim Bahasa Inggris kembali berhasil membawa pulang piala dari acara English Edutainment Competition yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan. Kegiatan itu digelar pada Senin-Rabu (15-17/11).
Tak tanggung-tanggung, Tim Bahasa Inggris SMAK Penabur Cirebon berhasil membawa pulang enam piala sekaligus, gabungan dari berbagai kategori lomba yang diikuti. Di antaranya Singing Competition, News Casting, Speech Competition EEC 2021, Story Telling, Essay Presentation, dan Speech.
Para siswa yang meraih prestasi tersebut di antaranya Michael Xylon (XI IPA) yang meraih juara 1 dalam Speech Competition EEC 2021 dan Speech. Kemudian Gretha Jeanisca (XII IPA) yang juga meraih juara 1 dalam News Casting.
Selanjutnya Essay Presentation yang dimenangkan oleh Chealsea Thesalonika (XI IPA) dan Clarissa Alexandra (XI IPA) dengan raihan juara 2. Senada juga dicapai oleh Alandra Savira Lim pada lomba Story Telling. Terakhir adalah Elisabeth Joanita yang menenangkan juara 3 Singing Competition dengan membawakan lagu Adele All I Ask.
Kepala SMAK Penabur Cirebon Gunawan SSi mengatakan pihaknya bersyukur karena para siswa-siswinya dapat membuktikan yang terbaik dalam berbahasa Inggris pada ajang English Edutainment Competition yang diadakan di Uniku tersebut.
“Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi kami. Karena memang ini ajang rutin dan kami selalu berprestasi dalam ajang tersebut. Mudah-mudahan prestasi ini dapat terus kami pertahankan,\" ujar Gunawan, kemarin (30/11).
Pihaknya akan terus mengembangkan dan membina talenta yang ada di SMAK Penabur Cirebon guna mendukung bakat dari para siswa-siswi yang ada di sekolah tersebut. “Kita terus melahirkan bibit baru dengan pembinaan yang ada. Sehingga bakat para peserta didik juga dapat berkembang,” jelasnya kepada Radar.
Sementara itu, Gretha Jeanisca yang meraih juara dalam News Casting menceritakan pengalamannya berlomba tersebut. Ia menceritakan, semasa perlombaan tahapan paling sulit dilakukan adalah membuat script news casting tersebut.
“Memang awalnya latihan di rumah dahulu dan kemudian baru recording di studio sekolah. Memang fasilitas kami disediakan hingga guru juga membimbing saya dalam pembuatan skrip. Bersyukur banget akhirnya bisa juara dan bisa membuktikan kita bisa. Apalagi memang cukup berat tantangannya,” kata siswi kelahiran 2004 itu.
Senada, Alandra Savira yang memenangkan perlombaan Story Telling juga mengatakan dirinya sedari awal telah mempersiapkan diri untuk menghadapi perlombaan tersebut. Di antaranya dengan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, dia juga dibantu oleh pihak sekolah untuk mematangkan persiapannya.
“Saya juga diberi latihan menggunakan aplikasi Zoom. Dan memang guru saya juga memberikan evaluasi. Pokoknya senang bisa menjuarai lomba ini dan turut bangga,” tandas siswa yang pertama kali mengikuti perlombaan di jenjang SMA itu. (jrl/opl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: